Harga minyak dunia melonjak 4% lebih pada perdagangan Rabu di pasar New York. Dipicu oleh menurunnya stok minyak Amerika Serikat (AS), dan turunnya produksi dari Kanada dan Nigeria.
Energy Information Administration (EIA) di AS menyatakan, stok minyak pemerintah negara ini turun 3,4 juta barel pekan lalu. Sementara para analis memprediksi ada kenaikan 714.000 barel.
"Laporan dari EIA membuat harga langsung naik," kata Dominick Chirichella, senior partner dari Energy Management Institute di New York, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (12/5/2016).
Harga kontrak berjangka minyak jenis Brent naik US$ 2,08 per barel (4,6%) menjadi US$ 47,6 per barel. Sementara harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik US$ 1,57 per barel (3,5%) ke US$ 46,23 per barel.
Dalam laporan terpisah, EIA memprediksi harga minyak Brent bakal mencapai US$ 76 per barel tahun depan, karena permintaan yang meningkat. Kenaikan harga minyak mentah dalam beberapa waktu terakhir, telah membuat harga turunannya seperti bensin naik hingga 6% di AS.
Harga minyak sebelumnya telah naik, setelah Shell mengumumkan adanya penutupan sejumlah pipa minyak di Nigeria karena adanya serangan ke 2 kilang minyak. Kemudian produksi minyak di Kanada turun 1 juta barel per hari, karena salah satu kota penghasil minyaknya mengalami kebakaran hutan.
No comments:
Post a Comment