Bank Dunia (World Bank) berencana meningkatkan dana pembangunan untuk negara miskin sekitar 40 persen per tahun dalam kurun waktu sepuluh tahun mendatang. Penambahan ini sebagai bagian dari penyesuaian yang dilakukan pertama kali sejak tahun 1997.
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan Bank Dunia akan fokus pada 10 negara, termasuk India, China, Bangladesh, dan Republik Demokratik Kongo, yang merupakan rumah bagi 80 persen dari kaum miskin di dunia. Pendapatan mereka kurang dari US$ 1,25 per hari.
Seperti dirilis Reuters, komitmen Bank Dunia, kata Kim, harus tumbuh menjadi lebih dari US$ 70 miliar per tahun dalam dekade berikutnya. Jumlah itu lebih besar saat ini yang mencapai US$ 45-50 miliar. Bagian pertama peningkatan pendanaan terjadi pada bulan Februari.
"Kebutuhan pembangunan di dunia, tentu saja, jauh melampaui kemampuan Bank Dunia untuk mengatasinya, tapi kita bisa berbuat banyak, banyak lagi," kata Kim, Selasa, 1 April 2014 kepada para perwakilan hubungan luar negeri menjelang pertemuan dengan Dana Moneter Internasional (IMF). Dalam pertemuan itu Bank Dunia juga akan menyampaikan secara resmi peningkatan kemampuan finansial mereka.
Pertumbuhan kredit bank dan jaminan investasi serta perencanaan staf dan pemotongan anggaran, merupakan bagian dari reorganisasi besar-besaran yang diluncurkan oleh Kim. Dia berharap reformasi akan membuat lembaga lebih relevan, terutama untuk negara-negara berpenghasilan menengah.
Negara-negara berpenghasilan menengah, termasuk peminjam lima terbesar bank yaitu Cina, Brasil, Turki, India, dan Indonesia dapat lebih mengandalkan pendanaan swasta dan pinjaman bilateral untuk pertumbuhan ekonomi mereka. Namun menurut Kim, negara-negara tersebut, masih memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi dan membutuhkan akses pendanaan untuk lingkungan dan infrastruktur. Untuk itu Bank Dunia menawarkan suku bunga pinjaman lebih rendah daripada bank swasta.
No comments:
Post a Comment