Sejumlah pelaku IKM mebel dan kerajinan berkonsultasi soal desain dan pemasaran dengan pengusaha nasional Rachmat Gobel untuk meningkatkan kualitas serta memperluas pemasaran terutama ekspor. Pertemuan itu berlangsung di Bandung, Jawa Barat, Kamis, difasilitasi Sekjen Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) Abdul Sobur yang juga dihadiri Presdir Japan External Trade Organization (JETRO) Kenichi Tomiyoshi.
"Kami akan meminta Jepang untuk membantu teknik produksi agar bisa masuk pasar yang lebih luas, termasuk Jepang," kata Rachmat yang juga Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ). Pada kesempatan tersebut sejumlah produsen kerajinan memaparkan produk mereka, mulai dari kerajinan kulit, batok kelapa, kayu, dan batik.
Sesekali Rachmat, yang pernah menjadi juri lomba desain Bahana Ventura, mengomentari produk yang dipaparkan dari segi desain yang dinilainya masih kurang memenuhi selera pasar yang dibidik. Menurut anggota Komite Inovasi Nasional (KIN) itu, kerajinan dan mebel merupakan produk kreatif yang perlu terus melakukan inovasi agar sesuai dengan pasar yang dibidik.
Selain itu, meski produk IKM berbasis budaya lokal, kata dia, harus ada sentuhan teknologi agar memiliki daya saing yang tinggi. Sementara itu salah satu perajin kertas, M Syafiq dari Banana Paper berharap bisa mendapat pelatihan dari Jepang. "Jepang kan terkenal dengan kerajinan dari kertasnya," kata dia.
Pada kesempatan itu Rachmat juga mengunjungi pabrik IKM kerajinan kayu milik Sekjen AMKRI Abdul Sobur yang memproduksi kotak kayu parfum dan radio transistor Cawang dengan etnik untuk tujuan ekspor ke Timur Tengah.
No comments:
Post a Comment