Keinginan untuk lebih banyak menabung membuat hasrat belanja konsumen di Indonesia pada awal tahun ini menurun dibanding pada akhir tahun lalu. "Meski begitu, konsumen Indonesia tetap tercatat paling optimis di wilayah Asia Tenggara," kata Catherine Eddy, Managing Director Nielsen, Ahad, 4 Mei 2014.
Sebagai perusahaan informasi dan riset global, Nielsen merilis indeks optimisme belanja konsumen di tiap-tiap negara per kuartal. Hasilnya, pada kuartal pertama 2014, hanya 53 persen konsumen di Indonesia yang menyatakan bahwa satu tahun ke depan adalah waktu yang baik atau sangat baik untuk membeli barang yang diinginkan atau dibutuhkan. Padahal, pada kuartal IV 2013 terdapat 56 persen konsumen di Indonesia yang menyatakan ingin berbelanja.
Dalam hasil survei ini juga ditemukan bahwa sebagian besar konsumen di Indonesia (71 persen) menyatakan menggunakan uang mereka untuk menabung. Selain itu, 44 persen konsumen menyatakan menggunakan uang cadangan untuk berlibur, 35 persen untuk investasi saham atau reksa dana, dan 27 persen untuk mendapat hiburan di luar rumah.
Dari wilayah Asia Tenggara, Indonesia bersama Filipina dan Thailand menduduki peringkat teratas dalam daftar sepuluh negara dengan kepercayaan diri konsumen tertinggi. Singapura dan Vietnam juga masih berada di atas rata-rata global.
Riset Nielsen mengungkapkan indeks kepercayaan diri konsumen Indonesia tetap yang tertinggi secara global pada kuartal pertama 2014 dengan skor 124 (sama dengan kuartal sebelumnya). Di wilayah Asia Tenggara, Indonesia dibuntuti oleh Filipina dengan skor 116. "Ini sangat baik, mengingat rata-rata indeks kepercayaan diri konsumen untuk berbelanja secara global hanya 94," kata Catherine.
Tingkat kepercayaan diri konsumen di Thailand juga tetap positif dengan skor 108 (turun 1 poin dibanding kuartal sebelumnya). Singapura dan Vietnam mencatat skor 99 di kuartal pertama tahun ini, meningkat dua poin untuk Singapura dibandingkan kuartal sebelumnya dan satu poin untuk Vietnam. Malaysia mengalami penurunan terbesar di wilayah Asia Tenggara dari kuartal keempat 2013 ke kuartal pertama 2014. Terjadi penurunan enam poin menjadi 92 sehingga berada di bawah rata-rata global 94 poin.
Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions yang dilaksanakan sejak 2005 mensurvei kepercayaan diri konsumen, kekhawatiran utama, dan keinginan berbelanja pada lebih dari 30.000 responden dengan akses Internet di 60 negara. Indeks kepercayaan diri konsumen di atas dan di bawah angka standar 100 mengindikasikan tingkat optimisme dan pesimisme.
Pernyataan Catherine didukung oleh Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Tutum Rahanta. Menurut dia, meski saat ini Indonesia sedang berada pada tahun politik, kegiatan ekonomi tetap berjalan dengan baik. "Pemilu berjalan lancar, jadi masyarakat tetap tenang dan semua biasa-biasa saja," ujarnya.
Menurut Tutum, yang berpeluang meningkatkan penjualan retail pada tahun ini adalah momen liburan anak sekolah yang hampir berbarengan dengan libur Lebaran.
Pada saat itu, pengusaha retail akan jorjoran menawarkan dagangan untuk mencapai target penjualan. "Kami targetkan penjualan pada semester pertama dengan momentum tersebut bisa 55-60 persen dari omzet penjualan sepanjang tahun," ujarnya. Tutum menyebutkan target penjualan tahun ini di atas Rp 162,8 triliun.
No comments:
Post a Comment