Wednesday, May 21, 2014

Suku Bungan Acuan Tidak Naik ... Index Harga Saham Gabungan Menguat

Analis dari Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali bergerak positif hari ini. Laju positif ini melanjutkan penguatan bursa saham dalam negeri yang terjadi kemarin sebesar 14 poin (0,3 persen) ke level 4.910,29. Dia mengatakan pasar juga memberikan respons positif karena pemilihan presiden belum memberikan sinyal suku bunga kembali naik. "Indeks akan naik juga dipengaruhi bursa Down Jones yang mengalami rebound. Down Jones berturut-turut memberi harapan tidak pasti dan arah yang belum jelas," katanya saat dihubungi Tempo, Kamis 22 Mei 2014.

Satrio memprediksi indeks saham berjalan di posisi 4.800 hingga 4.860 pada level support, dan 4915 hingga 4.975 pada posisi resisten. Meski berharap penguatan bursa regional dapat menolong kenaikan indeks saham, Satrio menuturkan saat ini sentimen pemilu telah menurun. Alhasil, jika dalam jangka menengah indeks naik, penguatan bursa regional akan terbatas. "Pemilu masih jauh dan sentimen negatif dalam negeri seperti koreksi pertumbuhan ekonomi dan kenaikan tarif dasar listrik masih berlangsung," katanya.

Dia memperkirakan saham yang moncer pada hari ini adalah saham lapis pertama seperti sektor kontruksi, perbankan, dan telekomunikasi. "Saham batu bara juga akan mengalamiteknikal rebound karena kemarin positioning-nya kuat secara teknikal," katanya.

Satrio juga memprediksi nilai tukar rupiah kembali melemah dari 11.509 per dolar Amerika. Hal ini melanjutkan penurunan 19 poin pada hari kemarin. Dia mengatakan rupiah akan berada pada level 11.400 - 11.600 per dolar pada hari ini. Penurunan nilai rupiah dipengaruhi dari kekecewaan hasil koalisi partai politik menjelanga pemilihan umum presiden.

Analis dari Asia Financial Networks Agus Susanto memprediksikan pada perdagangan hari ini indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Indeks saham berpotensi melanjutkan penguatan jika didorong aksi beli asing yang signifikan.

"Namun, sentimen regional yang menunggu data manufaktur Cina sedikit menahan IHSG," kata Agus, Kamis, 22 Mei 2014. Sebelumnya, data manufaktur Cina yang dirilis HSBC menunjukkan penurunan. Secara teknikal, IHSG hari ini masih berpeluang rebound. "Saya prediksi pergerakannya dalam rentang 4.852 hingga 4.943," katanya.

Dari bursa global, Wall Street ditutup menguat. Indeks Dow Jones kembali menguat tiga digit dengan didukung 28 dari 30 komponennya. Pada bursa S&P, sepuluh sektor mengalami kenaikan dengan didorong sektor konsumer dan energi. "The Fed dalam paparannya semalam menyetujui rencana menaikkan suku bunga acuan, tetapi belum dipastikan kapan," kata dia. Sebelumnya the Fed telah menyatakan akan menormalisasi semua kebijakannya.

Hampir sama dengan Agus, analis dari Asjaya Indosurya Securities Wiliam Suryawijaya memperkirakan IHSG hari ini akan berada pada kisaran 4.898- 4.968. Keberhasilan IHSG menutup perdagangan di atas level resistance 4.903 menunjukkan potensi penguatan masih ada. "Kesempatan untuk menuju resistance berikutnya pada level 4.968 semakin terbuka lebar," kata dia.

Support saat ini yang berada pada 4.898 yang akan terjaga cukup kuat. IHSG akan terkonfirmasi lepas dari konsolidasi pendek saat ini jika mampu berada di atas levelresistance 5003. Secara umum, menurut William, IHSG berada dalam fase konsolidasi sembari menunggu moment rally naik berikutnya.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) bakal terus menguat seiring dengan telah mendaftarnya dua pasangan calon presiden dan wakil presiden Selasa kemarin. Hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia dibuka menguat 9 poin atau sekitar 0,2 persen. Kemarin perdagangan saham ditutup di poin 4.895,955 sementara hari ini sudah mencapai 4.905,549.

"Saya rasa trennya akan terus menguat seiring dengan pengumuman dua calon presiden yang sudah resmi. Harapan positif bagi pasar," ujar ekonom dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agus Eko Nugroho, hari ini, Rabu, 21 Mei 2014. Menurut Agus, para investor telah menunggu siapa calon yang akan mendaftar dalam pemilu presiden. Sehingga ketika kedua calon diresmikan, hal ini membawa dampak yang sangat positif bagi pasar.

Meski demikian, Agus menjelaskan berapa lama tren penguatan ini akan bertahan, tidak dapat diprediksi. Sebab, banyak faktor yang mempengaruhinya. Termasuk inflasi yang biasa terjadi menjelang Ramadan dan Lebaran. Di sisi lain, pasar luar negeri menunjukkan pelemahan. Indeks bursa NIKKEI melemah 42,38 poin atau 0,29 persen ke level 14.034,92 poin. Sedangkan indeks di bursa Hang Seng menguat tipis 0,15 persen atau 33.57 poin ke level 22.868,25.

Adapun kurs rupiah hari ini masih bertengger di posisi Rp 11.393-11.557 per dolar AS. Menurut Agus, kurs rupiah tidak berubah banyak mengikuti kondisi politik. "Asalkan pemerintah bisa menjaga angka inflasi jelang bulan puasa, akan berpengaruh positif terhadap pasar uang, pasar saham, juga nilai rupiah," tambahnya.

No comments:

Post a Comment