Saturday, May 10, 2014

Laba Singapore Airlines Anjlok 184,65 Miliar Rupiah

Maskapai penerbangan Singapore Airlines Limited sepanjang tahun buku 2013-2014 mencatatkan laba bersih Sin$ 359,5 juta. Laba itu turun Sin$ 20 juta atau sekitar Rp 184,65 miliar. Hal tersebut berarti laba perusahaan turun 5,3 persen dibanding tahun sebelumnya. "Hal ini terutama akibat kondisi luar biasa dan penurunan saham dari perusahaan asosiasi yang sebagian diimbangi oleh pengakuan kredit pajak," kata Manager Public Relations Singapore Airlines Glory Henriette melaui siaran persnya, Sabtu, 10 Mei 2014.

Melemahnya saham yang dihasilkan perusahaan asosiasi muncul terutama dari adanya kerugian Tiger Airways Holdings Limited. Adapun saham Singapore Airlines di Tiger Airways mencapai 40 persen atau sekitar Sin$ 118 juta untuk tahun ini--meningkat dari Sin$ 109 juta pada tahun sebelumnya.

Adapun terkait dengan kerugian perusahaan terafiliasi bisa terlihat dari kinerja Tiger Airways. Salah satu perusahaan yang sahamnya dimiliki Singapore Airlines ini, misalnya, mencatat kerugian signifikan. Pada tahun buku 2013-2014, kerugian Tiger Airways naik dari Sin$ 45,4 juta menjadi Sin$ 223 juta.

Penurunan laba itu juga akibat kerugian sejumlah perusahaan terafiliasi Singapore Airlines. Selain itu, juga laba yang anjlok akibat pembayaran class action yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat terhadap anak usahanya, SIA Cargo. Namun, pada periode yang sama, Singapore Airlines masih meraih laba operasi US$ 259 juta, naik US$ 30 juta atau 13,1 persen dibanding tahun sebelumnya.

Selain itu, pendapatan grup ini juga meningkat US$ 146 juta atau 1 persen menjadi US$ 15.244 juta, terutama akibat kenaikan pendapatan penumpang (US$ 275 juta). Hal ini juga memasukkan perubahan slot pengiriman pesawat, yang sebagian diimbangi oleh penurunan pendapatan kargo.


Adapun sepanjang tahun lalu angkutan penumpang tumbuh, meskipun ada penurunan imbal hasil (yield) karena kegiatan promosi dan akibat melemahnya mata uang utama penghasil pendapatan. "Penurunan bersih dari pendapatan Grup yang timbul dari pergerakan nilai tukar adalah US$ 101 juta," kata Glory.

No comments:

Post a Comment