Direktur Keuangan PT Sekar Laut Tbk John Canfi Gozal mengatakan perseroan berhasil mencatatkan total realisasi penjualan pada kuartal pertama 2014 sebesar Rp 169 miliar. Angka itu naik 19 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan laba bersih perusahaan pada kuartal pertama 2014 tercatat Rp 3,7 miliar, naik dibanding 2013 yang hanya Rp 1,9 miliar. "Kenaikan laba ditunjang peningkatan penjualan dan efisiensi pabrik sesuai dengan utilisasi produksi," ujar John setelah menggelar rapat umum pemegang saham di Surabaya, Rabu, 21 Mei 2014.
Emiten berkode SKLT itu bergerak di bidang produksi makanan, khususnya krupuk, saus, dan bumbu masak dengan mengusung merek FINNA. Produksi krupuk berkontribusi paling besar untuk perseroan dengan total produksi 20 ribu ton pada 2013. Disusul saus sebesar 6.000 ton dan bumbu masak 2.000 ton.
Tahun 2014, John menargetkan realisasi total produksi naik 20 persen, seiring rencana investasi penambahan mesin produksi senilai Rp 50 miliar. Pada tahun buku 2013, perseroan mencatatkan penjualan bersih Rp 567 miliar, naik ketimbang 2012 yang hanya Rp 402 miliar. Adapun laba bersih 2013 mencapai Rp 11,4 miliar, naik dibanding 2012 senilai Rp 8 miliar.
Penjualan saus menunjukkan peningkatan paling tinggi, disusul krupuk dan bumbu masak. "Secara keseluruhan, penjualan produk naik 47 persen pada 2013--melebihi target, yakni 20 persen," tuturnya.
Adapun deviden yang dibagikan sebesar Rp 2,07 miliar dengan harga Rp 3 per lembar saham. Tahun 2014, perseroan menargetkan kenaikan deviden sebesar Rp 2,7 miliar dengan harga Rp 4 per lembar saham. "Target pendapatan dan laba bersih masing-masing naik 20 persen pada 2014," kata John.
Seiring membaiknya penjualan, perseroan mencatatkan nilai total aset senilai Rp 302 miliar pada 2013. Jumlah itu naik 21 persen ketimbang 2012. Kenaikan aset diperoleh dari naiknya modal kerja dan investasi.
Pada 2013, SKLT menginvestasikan dana Rp 39 miliar. Sedangkan tahun ini pihaknya menganggarkan investasi Rp 50 miliar. "Kami juga mengincar ekspansi usaha di daerah Ngoro Industri, Mojokerto."
No comments:
Post a Comment