Analis dari PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe mengatakan ada beberapa calon wakil presiden untuk Jokowi yang kurang disukai oleh pasar. “Pasar menunjukkan sentimen negatif terhadap mereka,” katanya , Ahad, 18 Mei 2014.
Kiswoyo tak mau menyeburkan nama tokoh-tokoh yang tak disukai pasar tad. Namun, ia memberikan sedikit petunjuk. Ia mencontohkan, “Misalnya, ada tokoh yang memang dari segi ekonomi bagus tapi dikhawatirkan justru mendominasi kebijakan Jokowi.”
Menurut Kiswoyo, tokoh dari kalangan ekonomi dan bisnis sebenarnya cukup ditempatkan sebagai menteri. Tak tepat jika dijadikan wakil presiden.
Menurut petinggi PDI Perjuangan, tiga tokoh sedang bersaing ketat mendapatkan kursi calon wakil presiden yang akan mendampingi calon presiden PDIP, Joko Widodo, dalam pemilihan presiden 9 Juli nanti. Ketiganya adalah mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman, serta Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi.
Jika mengacu penjelasan Kiswoyo, hanya Kalla kandidat yang berlatar belakang pengusaha dengan kemampuan ekonomi yang kuat. Kalla juga pernah menjadi Wakil Presiden pada 2004-2009 mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Banyak pihak menilai Kalla terlalu mendominasi pemerintahan ketika itu. Rekam jejak Kalla dalam pemerintahan inilah yang dijadikan alasan sejumlah elite PDIP menolak Kalla menjadi calon pendamping Jokowi.
Di sisi lain, Kiswoyo menjelaskan, pasar lebih senang Jokowi didampingi oleh tokoh berlatar belakang militer. Tokoh dari militer, menurut dia, akan mampu menyokong Jokowi jika menerbitkan kebijakan yang tak popular
No comments:
Post a Comment