Friday, May 16, 2014

Chairul Tanjung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Yang Baru

Chairul Tanjung sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang baru berupaya agar inflasi untuk harga kebutuhan pokok pada Lebaran 2014 tidak tinggi seperti yang sering dialami pada Lebaran tahun-tahun sebelumnya. "Terkait kesiapan Lebaran, kita tahu setiap Lebaran masalah suplai bahan pokok harga-harga meningkat luar biasa," kata Chairul Tanjung di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Jumat.

Untuk itu, ia ingin memastikan jajaran perekonomian benar-benar bersiap agar harga tidak naik, seperti tahun-tahun sebelumnya, sehingga tingkat inflasi juga dapat terjaga dengan baik hingga akhir tahun. Chairul yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) itu, berpendapat selama ini pengelolaan kebutuhan pokok lebih dititikberatkan kepada aspek permintaan, tetapi tidak pada sisi suplai atau pasokannya.

Ekonom Bank Danamon Dian Ayu Yustina mengatakan laju inflasi masih bisa terjaga dan di bawah perkiraan pemerintah 5,5 persen pada akhir tahun, asalkan dampak kenaikan tarif tenaga listrik bagi industri dapat diantisipasi. "Inflasi masih bisa lebih rendah daripada tahun lalu. Namun, risiko terhadap kenaikan tarif tenaga listrik yang mulai efektif berlaku pada bulan Mei harus diantisipasi," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (2/5).

Hingga April, kata Dian, laju inflasi masih relatif terkendali karena pasokan pangan mencukupi.  Namun, inflasi diperkirakan meningkat ketika tarif tenaga listrik mengalami kenaikan per dua bulan, sejak Mei 2014. Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati optimistis angka inflasi bisa terjaga sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 sebesar 5,5 persen.

"Kami yakin inflasi bisa terjaga pada level yang ditentukan dalam dokumen APBN 2014 sehingga bisa menjaga daya beli masyarakat," kata Anny Ramawati di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (2/5).

Anny mengatakan angka deflasi April 2014 yang diumumkan Badan Pusat Statistik sebesar 0,02 persen disebabkan ketersediaan pangan dan stabilitas harga. Chairul Tanjung saat mulai menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang baru berencana mengubah metode koordinasi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

"Metode saya ubah.. Saya yang langsung datang ke daerah sehingga pemimpin daerah tidak harus datang ke Jakarta," kata Chairul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat. Chairul menegaskan langkahnya ini bukan untuk tujuan politik tetapi semata demi meningkatkan efektivitas pengeluaran sehingga beban biaya menjadi lebih murah.

Dia mengatakan, dengan dirinya yang menyambangi daerah akan membuat orang relatif tidak sebanyak bila pejabat daerah yang mengunjungi ibukota. Dia juga akan berdialog dengan dunia usaha seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). "Sehingga bisa timbul akselerasi perekonomian yang baik," kata dia.

Dia mengatakan akan fokus pada masalah fiskal karena jumlah penerimaan negara tidak sesuai dengan target APBN 2014 sehingga pemerintah tak melanggar ketentuan defisit lebih dari tiga persen sesuai undang-undang.

Ia juga tidak akan mengambil kebijakan bersifat strategis tanpa berkonsultasi lebih dahulu dengan presiden.

"Semua opsi kebijakan yang bersifat strategi pasti saya konsultasikan dengan presiden," tegasnya.

No comments:

Post a Comment