Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan telah menerima laporan dari Menteri Keuangan Chatib Basri ihwal penetapan peringkat ekonomi negara-negara di dunia tahun ini oleh Bank Dunia. "Alhamdulillah ekonomi Indonesia, oleh World Bank, ditetapkan sebagai ekonomi nomor sepuluh di dunia," kata SBY saat meresmikan Rajawali Televisi di Jakarta Convention Center, Sabtu, 3 Mei 2014.
Menurut SBY, peringkat ekonomi Indonesia tahun ini berada di bawah sembilan negara, yakni Amerika Serikat, Cina, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, Prancis, dan Inggris. "Tentu ini awal yang baik," ujar mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan ini.
Namun, dia menambahkan, jalan Indonesia untuk menjadi negara maju masih panjang. "Masih banyak yang harus kita benahi, masih banyak permasalahan yang harus kita atasi, di sana-sini masih ada kekurangan kita," ucap SBY. Menurut dia, segala permasalahan ini bisa diatasi jika semua elemen bangsa memiliki sikap optimistis. "Kalau di antara kita mengatakan, 'Ah, mana bisa Indonesia?' Ubahlah sikap dan pemikiran itu, insya Allah Indonesia bisa," kata SBY
Indonesia diproyeksikan berada di urutan 21 dalam jajaran 29 negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada 2013 dan 2014 dalam Laporan Semi Tahunan Bank Dunia mengenai Prospek Ekonomi Global. Sebagian besar negara yang masuk daftar ini tergolong frontier markets (negara berkembang) yang memiliki PDB sangat rendah.
Dari 29 negara, 16 terletak di Afrika, 7 terletak di Asia Tenggara, 3 terletak di Asia Tengah, 2 berada di Amerika Latin dan satu di Timur Tengah. 9 negara mengandalkan ekspor minyak bumi, sementara 5 negara tergantung kepada ekspor emas dan permata.
Industri pariwisata menjadi industri yang diandalkan oleh lima negara dalam daftar ini. Sementara itu sektor pertanian masih menjadi mata pencaharian utama dalam ekonomi lima negara dalam daftar ini. Hanya tiga negara dalam daftar ini yang bergabung dalam G-20.
Peringkat pertama diduduki oleh Irak dengan proyeksi pertumbuhan PDB 13,1 persen pada 2013 dan 11 persen pada 2014. 90 persen pendapatan pemerintah Irak berasal dari ekspor minyak bumi. Sektor konstruksi juga diperkirakan akan menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi karena Irak sedang membenahi diri pasca pendudukan Amerika Serikat.
Peringkat kedua diduduki oleh Sierra Leone yang mengandalkan industri pertambangan dan permata. Dua raksasa ekonomi dunia, Cina dan India masing-masing berada di peringkat ketiga dan kesebelas dalam daftar ini.
Laos diproyeksikan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Asia Tenggara pada 2013 dengan pertumbuhan 7,6 persen. Walaupun tingkat pendapatan Laos rendah, tetapi pertumbuhan berjalan cukup cepat sebagai hasil investasi asing dan investasi infrastruktur.
Perekonomian Indonesia sendiri diperkirakan akan tumbuh 6,5 persen pada 2013 dan 6,3 persen pada 2014. Bank Dunia menilai sektor keuangan Indonesia tumbuh dengan cukup baik dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada 2012, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6 persen sementara target pemerintah Indonesia ekonomi tumbuh 6,5 persen.
No comments:
Post a Comment