Muhammad Muchlasin, Direktur Industri Keuangan Non-Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan, mengatakan menurut survei lembaga itu, kalangan menengah ke bawah mengharapkan adanya asuransi terhadap pemakaman. Asuransi itu dibutuhkan khususnya oleh masyarakat muslim.
Menurut Muchlasin, hasil survei yang dilakukan Januari - April 2014 tersebut menunjukkan bahwa ketika kerabatnya meninggal, ahli waris membutuhkan banyak dana untuk keperluan pemakaman. "Selain untuk proses pemakaman, juga untuk melunasi utang-utangnya," kata Muchlasin, saat berbincang dengan wartawan di gedung OJK, pada Jumat 16 Mei 2014.
Produk itu, kata dia, saat ini sedang digodok. Sedangkan purwarupanya akan diluncurkan pada Juni mendatang. Purwarupa tersebut akan coba diterapkan di beberapa daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, serta Banten. Selain asuransi pemakaman, survei juga menunjukkan bahwa warga kelas bawah meminati asuransi kecelakaan diri, jiwa berjangka, stok kegiatan usaha, serta kebakaran rumah tinggal.
Beberapaa asuransi tersebut, kata dia, memang dekat dengan kehidupan masyarakat kecil pada umumnya. Dia mencontohkan, jika tukang ojek kecelakaan, maka dia akan cenderung menjual motornya. Padahal motor merupakan aset utama mereka dalam mencari uang. "Selain itu juga dibutuhkan asuransi stok kegiatan usaha, misalnya dalam kebakaran pedagang di Senen kemarin," kata Muchlas.
Mengenai biaya asuransi, Muchlasin mengatakan saat ini sedang dibahas bersama oleh perusahaan dan asosiasi. Bagi perusahaan yang menyediakan asuransi mikro, akan disediakan insentif berupa kemudahan perizinan. "Sekarang kan mereka masih harus melapor dan administrasinya panjang. Kalau nanti ada asuransi mikro, dipercepat pengurusannya."
No comments:
Post a Comment