Monday, May 19, 2014

Harga Jeruk Nipis Dunia Ternyata Di Kendalikan Kartel Narkoba Meksiko

Masalah turunnya persediaan jeruk nipis mengungkapkan fakta terbaru. Harganya yang meroket beberapa bulan ini ternyata disebabkan oleh kartel narkoba Meksiko yang mengatur ekspor jeruk nipis ke beberapa negara di dunia.

Perubahan musim ekstrim di Meksiko tahun 2014 menjadi pemicu anjloknya persediaan buah citrus tersebut. Dilansir dalam CNN Money (19/05/2014), kartel yang menguasai perdagangan adalah The Knights Templar yang bermarkas di Michoacn, Meksiko yang menjadi pusat produksi jeruk nipis.

Melihat perdagangan obat- obatan terlarang makin sulit ke Amerika Serikat, kartel- kartel pun beralih ke bisnis jeruk nipis yang saat ini menghadapi krisis. Tindakan kekerasan yang dilakukan anggota kartel untuk menjaga persediaan jeruk nipis stabil pun tidak bisa dihindari, sehingga pemerintah Meksiko menyediakan bantuan militer untuk melindungi para pemilik bisnis.

“Dampak kelompok organisasi kriminal sangat mempengaruhi keseharian masyarakat Meksiko, konsekuensi secara tidak langsung dari perang perdagangan narkoba,” tutur David Shirk selaku spesialis keamanan di theMexico Institute of the Woodrow Wilson International Center for Scholars.

Sebelumnya, satu kardus jeruk nipis dihargai $100 atau sekitar Rp 1.135.000. Dengan harga yang terlalu tinggi beberapa maskapai penerbangan Amerika Serikat tidak lagi menyediakan garnish jeruk nipis.

Menurut Department of Agriculture pasar swalayan, bar, dan restoran menjual buah tersebut dengan harga lebih tinggi walaupun bentuknya lebih kecil dan juice sedikit.

Tak hanya di Amerika Serikat, Kanada menghadapi masalah sama. Dilansir dalam CBC.ca (19/05/2014), British Columbia Restaurant Association harga jeruk nipis mencapai hingga $200 (Rp 2.271.600) satu kardus.

“Perubahan iklim dan hama buah citrus bernama huanglongling merusak panen jeruk nipis di Florida sehingga memaksa para pemasok bergantung pada sumber di Meksiko,” Ian Tostenson dari British Columbia Restaurant Association.

Bar dan restoran mencari alternatif untuk menggantikan jeruk nipis yang menjadi bahan utama makanan tertentu. Lemon sering digunakan untuk alternatif mencegah kenaikan harga makanan. Sayangnya, banyak pelanggan mengaku tidak menyukai alternatif lemon.

No comments:

Post a Comment