Wednesday, May 7, 2014

Garuda Bantah Korupsi Masif Yang Dituduhkan Akun Twitter @triomacan

Vice President Bussines and Support PT Garuda Indonesia Tbk, M. Iksan membantah isu bahwa telah terjadi korupsi massif di tubuh maskapai pelat merah itu. Proses pengadaan Garuda, disebut Iksan tak memberi peluang korupsi. "Garuda itu perusahaan super besar. Adaprocurement guidance (panduan pengadaan) dan filosofi yang dijunjung," kata dia dalam jumpa pers di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu, 7 Mei 2014.

Menurut Iksan, Garuda selalu membeli barang dan jasa langsung dari produsennya. Selain itu, proses pengadaannya harus melalui code of conduct ketiga pihak antara Garuda selaku pembeli dengan produsen selaku vendor dan bank selaku penjamin dana Garuda. "Kami dari teman-teman pengadaan di Garuda harus menandatangani kesepakatan. Dari sisi vendor dia menulis tidak memberikan apa pun ke Garuda," kata Iksan.

Proses pengadaan di tubuh Garuda, kata Iksan, juga tak bisa dilakukan oleh seorang pejabat saja. Proses pengajuan hingga lelang melibatkan tim sesuai dengan level barang jasa. Mulai dari tim senior manager bila barang jasa seharga Rp 1 miliar, hingga tim yang terdiri dari para vice president jika nilainya besar. "Itu pun harus dua VP yang memberikan persetujuan," kata Iksan.

Sebelumnya, akun anonim @triomacan2000 mencuit soal praktik korupsi di Garuda Indonesia. Korupsi disebut sudah berlangsung bertahun-tahun sejak Emirsyah Sattar menjadi Direktur Utama Garuda. Beberapa kasus korupsi yang disebut @triomacan2000 adalah pembelian 5 Boeing 777-300KR Garuda dan 6 Airbus A320 Citilink dengan nilai total US$ 1,7 miliar (Rp 20 triliun).

Pembelian itu bekerja sama dengan Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Limited lewat mekanisme sale and lease back. Selain itu, ada penggelembungan premi asuransi Hull & Aviation Insurance sebesar US$ 28-30 juta per tahun sejak 2012 dari PT Jasindo. Dalam dua kasus itu, Sattar disebut mendapat suap US$ 5 juta per pesawat dan US$ 3,5 juta (Rp 40 miliar) per tahun sejak 2012 dari PT Jasindo.

Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT Garuda Indonesia, Herianto Agung Putra berharap, penjelasan dari Garuda tersebut bisa meluruskan tudingan yang dilemparkan oleh akun @triomacan2000. Herianto juga mengklaim sistem pengadaan Garuda tak memungkinkan adanya praktik korupsi.

No comments:

Post a Comment