Bisnis ritel makin menjamur di Indonesia. Hampir tiap sudut jalan ditemukan ritel modern seperti Alfamart atau Indomaret yang menyasar kalangan masyarakat kelas menengah kebawah. Bisnis ritel semakin kompetitif dengan masuknya ritel asing modern semisal 7eleven atau Lawson. Menjamurnya bisnis ritel tidak lepas dari besarnya potensi bisnis ini mengingat tingginya konsumsi masyarakat kelas tersebut. Tidak siapa saja bisa menjajaki dan menjalani bisnis ini karena syaratnya harus punya modal kuat alias hanya untuk kelas atas saja.
Pengelola mini market Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) menawarkan cara bisnis franchise yang mudah. Managing Director Alfamart, Hans Prawira mengatakan, bagi masyarakat yang ingin membuka gerai Alfamart dengan cara franchise harus memiliki dana investasi sekitar Rp 300-350 juta.
"Uang itu sudah untuk renovasi dan equipment yang lengkap," ucap Hans di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (19/5) Selain menyiapkan dana sebesar itu, calon investor harus memiliki tempat sendiri serta memiliki minat besar menjalankan bisnis retail. "Selain pendanaan yang cukup, punya lahan dan minat. Nanti tempatnya disurvei sama tim kami," tegasnya.
Dalam pemilihan tempat, Hans menyarankan agar calon investor tidak menyewa per tahun karena akan memakan biaya lebih mahal. Sebaiknya investor membayar uang sewa tempat untuk lima tahun bayar di muka.
"Itupun kalau cocok tempatnya, sementara untuk franchise feenya sekitar Rp 45 juta untuk lima tahun dan royaltinya 0-4 persen tergantung penjualan. Untuk balik modal diperkirakan sekitar 3,5 tahun," tutupnya.
No comments:
Post a Comment