Saturday, July 5, 2014

Nestle Indonesia : Pasokan Air Bersih Turun 35 Persen

Laporan Creating Shared Value (CSV) Nestle Indonesia tahun 2013 menyebutkan pasokan air bersih menurun hingga 15-35 persen per kapita tiap tahunnya. Hal ini semakin mengkhawatirkan karena menurut USAID hampir 100 persen sumber daya air telah terkontaminasi bakteri E.Coli dan Coliform.

"Padahal target MDG's adalah agar 68 persen penduduk Indonesia memiliki akses air bersih dan sanitasi kesehatan pada tahun 2015," ujar Presiden Direktur Nestle Indonesia Arshad Chaudhry dalam forum diskusi di Jakarta, Selasa, 18 Februari 2014.

Karena itu, ia menyarankan adanya sinergi berbagai pihak untuk mendukung peningkatan keberlanjutan ketahanan pangan Indonesia. Sebab, pada masa mendatang ada banyak tantangan menghadapi keberlanjutan ketahanan pangan yang harus diatasi, seperti pertumbuhan penduduk, kesejahteraan, urbanisasi, dan dampak perubahan iklim.  "Memang banyak upaya praktek berkelanjutan yang sudah dilakukan dengan baik di Indonesia, tapi saya percaya bahwa ada tantangan yang hanya dihadapi dengan kerja sama seluruh pemangku kepentingan," kata Chaudhry

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan pertumbuhan populasi Indonesia memang akan menjadi tantangan untuk mencapai keberlanjutan ketahanan pangan. Pada tahun 2030, populasi Indonesia diperkirakan akan mencapai 300 juta orang dengan permintaan akan makanan meningkat hingga 50 persen.

"Dengan Indonesia yang berbentuk kepulauan tentu memang akan sulit untuk mendistribusikan kebutuhan jika hanya pemerintah sendiri yang bergerak," kata Rusman. DKI Jakarta tak hanya terancam banjir yang semakin parah, tapi juga terancam oleh krisis air bersih. Kedua masalah itu dipicu oleh penerbitan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 167 tahun 2012 tentang Ruang Bawah Tanah. Pasalnya pembangunan ke bawah akan mengganggu aliran air tanah.

“Aliran air tanah di Jakarta Pusat dan Utara itu banyak yang terhadang karena ada perkerasan fondasi-fondasi gedung,” kata Kepala Balai Teknologi Lingkungan di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Arie Herlambang.

Bagunan bawah tanah akan menghadang aliran air bawah tanah sampai kedalaman 60 meter. Ketika hujan tiba, resapan air tanah semakin menurun. Aliran air akan terhalang oleh tembok-tembok beton bawah tanah. Sebaliknya di musim kemarau, kekeringan akan melanda warga lokal.  “Tanpa ada upaya khusus, saya khawatir warga Jakarta bukan cuma terus kebanjiran tapi juga akan kekurangan air bersih pada 2025,” kata dia. Herlambang menyarankan penataan ruang bawah tanah mencakup konservasi tanah dan pengendalian banjir.

Pemerintah DKI Jakarta memberlakukan Peraturan Gubernur Nomor 167, tentang Ruang Bawah Tanah pada akhir 2012. Peraturan ini satu diantaranya berisi mengenai pemanfaat tanah serta pembagian ruang bawah tanah dalam dan dangkal. Peraturan muncul setelah pemerintah berencana membangun Mass Rapid Transit.

"Penyusunan Peraturan Gubernur ini memang berangkat dari adanya rencana pembangunan MRT," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta Sarwo Handayani, Kamis lalu. Tak hanya soal pertumbuhan penduduk, menurut dia, Indonesia mendatang juga dihadapkan pada pertumbuhan kelas menengah yang sangat pesat. "Kelas menengah ini permintaannya lebih aneh-aneh karena ingin yang serba-berkualitas karena alasan memiliki uang," ujarnya.

Belum lagi masalah lahan yang menjadi tantangan klasik peningkatan produksi pangan dalam negeri. "Ke depan pemerintah memang harus serius untuk menangani sektor agrikultural dengan menjalin kerja sama dengan pengusaha, petani, dan masyarakat," ucap Rusman.

No comments:

Post a Comment