Wednesday, October 20, 2010

Ancaman Laju Pertumbuhan Penduduk Bagi Perekonomian Indonesia

Laju pertumbuhan penduduk, tanpa diimbangi antisipasi pemenuhan kebutuhan pangan dan energi, akan menjadi ancaman serius bagi Indonesia. Dengan jumlah penduduk 237,56 juta orang saat ini saja sudah merupakan ancaman bagi ketahanan nasional.

Demikian terungkap dalam Seminar Sosialisasi Awal Hasil Sensus Penduduk 2010 di Jakarta, Selasa (19/10).

Saat ini, Indonesia merupakan negara keempat dengan penduduk terbanyak, setelah China, India, dan AS.

Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik Wynandin Imawan mengemukakan, laju pertumbuhan penduduk (LPP) pada 2000-2010 adalah 1,49 persen, atau naik dibandingkan dekade sebelumnya.

Tahun 1990- 2000, LPP 1,45 persen.

Kenaikan laju penduduk 0,04 persen dalam satu dekade terakhir, menurut Wynandin, merupakan persoalan besar.

”Laju pertumbuhan penduduk mengkhawatirkan jika tidak diimbangi penambahan pangan,” kata dia.

Persoalan Indonesia lainnya adalah distribusi penduduk yang cenderung tidak merata. Sebesar 57,49 persen penduduk terkonsentrasi di Jawa. Padahal, luas lahan di Jawa hanya 7 persen dari luas Indonesia. Hal ini telah memicu ketimpangan antarwilayah dan kemiskinan.

Potensi krisis

Ketua Ikatan Perstatistikan Indonesia Khairil Anwar Notodiputro menegaskan, jumlah penduduk yang besar menuntut kecukupan pangan, energi, lingkungan yang sehat, pendidikan, kesehatan, perumahan, dan lapangan kerja.

Tanpa upaya serius dalam mengantisipasi penambahan jumlah penduduk, akan terjadi krisis multidimensi dalam 15-30 tahun mendatang.

Ini terjadi karena tren jumlah penduduk terus meningkat tanpa diimbangi penyediaan pangan dan energi.

”Ancaman kelaparan massal akibat kekurangan pangan dan pasokan energi, serta masalah lingkungan hidup berpotensi menghancurkan eksistensi sebuah negara,” ujarnya.

Diperlukan sinergi lintas kementerian untuk mengantisipasi penduduk yang besar. Di bidang pertanian dengan peningkatan produksi pangan dalam negeri serta tidak berorientasi ekspor sebelum kebutuhan dalam negeri terpenuhi. Pemberdayaan petani serta diversifikasi produk pangan dengan mengembangkan benih dan pangan lokal.

Di bidang energi, perlu pengamanan sumber energi nasional serta pengembangan energi alternatif yang ramah lingkungan.

Khairil menyarankan, Indonesia becermin dari China dengan penduduk lebih dari 1 miliar jiwa. China menyiapkan sejumlah strategi guna mengantisipasi ledakan penduduk, mulai dari penyediaan pangan, energi, lahan permukiman, dan kerusakan lingkungan.

Wynandin menyarankan, kebijakan kependudukan dievaluasi. Pengendalian penduduk dengan menggalakkan lagi program keluarga berencana bisa menjadi salah satu cara.

Selain itu, beri perhatian khusus terhadap penduduk miskin. Hingga Maret 2010, jumlah penduduk miskin 31,02 juta orang atau 13,33 persen dari total penduduk

No comments:

Post a Comment