Thursday, October 7, 2010

Belanja Rutin Anggaran Pemerintah Perlu Dikaji Ulang

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan membentuk tim untuk mengevaluasi dan meneliti belanja rutin yang dinilai tidak diperlukan di jajaran pemerintahan, termasuk pemerintahan daerah. Presiden akan menerbitkan instruksi presiden dan peraturan presiden.

Inpres dan perpres itu terkait dengan penghematan anggaran. Hal itu disampaikan Presiden Yudhoyono saat memberikan pidato pengantar sebelum dimulainya sidang kabinet terbatas mengenai bidang politik di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Kamis (7/10).

Sidang dihadiri Wakil Presiden Boediono dan menteri terkait serta Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri.

Agenda tunggal sidang yaitu mengupayakan efektivitas dan akuntabilitas pemda. Namun, Presiden Yudhoyono menyoroti sejumlah masalah, termasuk penghematan anggaran.

”Mari kita sungguh-sungguh melakukan efisiensi anggaran kita, termasuk anggaran perjalanan dinas pejabat dan pegawai,” kata Presiden.

Presiden kemudian bercerita sering menandatangani rencana perjalanan dinas pejabat. ”Saya telah memberikan catatan penting perizinan tugas. Catatan saya, pastikan perjalanan dinas itu penting, konkret, dan jelas. Berapa lama perjalanannya dan berapa lama di tempat tugasnya, serta sesuai dengan bidang tugasnya. Jangan sampai tidak sesuai dengan portofolionya,” ujar Presiden Yudhoyono.

”Saya sering mencoret, karena tidak urgen, alias tidak diizinkan. Kalau cuma seminar atau konferensi, mengapa harus diikuti. Kan, bisa diwakilkan. Ada yang berkunjung ke suatu negara sampai tujuh hari. Padahal, seharusnya bisa tiga hari. Tentu, kalau kepada para pemimpin lembaga lain, tidak bisa tidak mengizinkan. Saya pasti acc. Akan tetapi, mari kita gunakan kriteria dengan penghematan anggaran yang dilakukan,” jelas Presiden.

Jangan aji mumpung

Lebih jauh Presiden mengungkapkan, mendekati akhir tahun banyak anggaran yang tidak digunakan. ”Kita berharap terhadap itu jangan dicari-cari, dibuat-buat, dan dihabis-habiskan. Itu salah besar. Jika memang tidak dipakai, DIPA-nya (daftar isian pelaksanaan anggaran) berapa dan ada sisanya, kembalikan kepada negara,” kata Presiden.

Presiden juga meminta jajaran pemerintah di seluruh Indonesia apabila bulan-bulan terakhir jangan sampai bersifat aji mumpung. ”Itulah yang juga menjadi sumber penyimpangan dan pemborosan,” ujarnya lagi.

Tentang defisit anggaran bagi penghematan anggaran, Presiden Yudhoyono juga mengajak jika keadaan ekonomi sudah normal kembali, pihaknya mengajak mewujudkan anggaran berimbang.

No comments:

Post a Comment