Monday, October 4, 2010

Konsep Koridor Ekonomi Diharapkan Mampu Dorong Pertumbuhan

Pembangunan jaringan infrastruktur melalui konsep koridor ekonomi diyakini dapat mempercepat pengembangan ekonomi nasional. Konsep ini dinilai mampu menarik pembangunan ekonomi di sepanjang koridor infrastruktur dan daerah lain di sekitarnya.

Itu dikatakan Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi, Senin (4/10), seusai membahas pembangunan koridor ekonomi di Tokyo, Jepang, pekan lalu.

Konsep pembangunan jaringan infrastruktur dengan konsep koridor ekonomi itu, kata Bayu, telah terbukti keberhasilannya mendorong pertumbuhan ekonomi. Pembangunan infrastruktur jalan Delhi-Mumbai, misalnya. Begitu pula dengan pembangunan Yangtze River Delta Economic di China.

Indonesia pada zaman Belanda juga mengembangkan jaringan infrastruktur jalan Anyer (Banten)-Panarukan (Jawa Timur). Keberadaan jalan itu terbukti mampu mendorong pembangunan ekonomi di Jawa.

Menurut Bayu, pembangunan jaringan infrastruktur dengan konsep koridor ekonomi ini tepat bila diwujudkan di kawasan barat Indonesia, yakni koridor ekonomi Sumatera Timur.

Hal itu dilakukan dengan membangun jalan kereta dari Medan melintasi Dumai, Pekan Baru, Jambi, Palembang, dan Lampung. Di sisi timur kawasan itu dibangun lima pelabuhan.

Seiring dengan hal itu, di Jawa dibangun jalur kereta api dua lajur. Di Sumatera basis ekonomi yang diandalkan adalah perkebunan, yakni kelapa sawit, karet, dan singkong. Adapun Jawa, fokus pada tanaman pangan.

Persoalannya, kata Bayu, adalah pembiayaan. ”Yang sudah dalam pembahasan adalah melalui pendekatan antarpemerintah atau pembiayaan internasional,” katanya.

No comments:

Post a Comment