Selain dua bandara itu, Angkasa Pura II juga mengelola Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta), Bandara Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh), Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (Palembang), serta bandara di Pekanbaru, Padang, Bandung, Pontianak, dan Tanjung Pinang.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko, Rabu (6/10) di Jakarta, menjelaskan, dari 10 bandara, hanya Soekarno-Hatta dan Polonia yang untungnya lumayan. ”Jadi, anggarannya berbagi dengan bandara lain,” katanya.
Ia mengatakan, Bandara Internasional Minangkabau (Padang), Halim Perdanakusuma, dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang) masih rugi.
Bandara Soekarno-Hatta yang dibangun di atas lahan 1.800 hektar merupakan bandara terpadat dengan kapasitas 23 juta orang per tahun, tetapi pergerakan penumpang 35 juta orang per tahun.
Adapun Bandara Changi, Singapura, dengan luas lahan 1.300 hektar, mampu melayani 68,7 juta penumpang per tahun. Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Thailand, menampung 45 juta penumpang per tahun dan Bandara Internasional Kuala Lumpur 35 juta penumpang per tahun.
Persoalan yang masih dihadapi Angkasa Pura II di Soekarno- Hatta, selain pengembangan fisik, seperti pembangunan Terminal 3, juga pembenahan instalasi listrik dan renovasi terminal lama. Itu semua butuh dana relatif besar. Hanya Terminal IC yang telah tuntas.
Menurut Tri Sunoko, pengembangan Soekarno-Hatta akan ditawarkan kepada investor swasta bila desain detail lanskap telah selesai. Desember 2010 diproyeksikan hasil studi dan desain awal lanskap Soekarno-Hatta selesai dan Maret 2011 diperkirakan desain detail bandara tuntas.
”Untuk pengembangan dapat mencari pembiayaan perbankan atau mengundang investor swasta. Investor yang ingin mengembangkan Soekarno-Hatta tetap diarahkan untuk bekerja sama dengan Angkasa Pura,” kata Tri.
Sebelumnya, Senin, Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar mengatakan, pengelola Bandara Changi dan Schiphol, Amsterdam, Belanda, berminat mengelola Soekarno- Hatta.
Meski masih dikaji lebih dalam, menurut Corporate Communication Manager Indonesia AirAsia Audrey Progastama Petriny, maskapai tersebut berminat mengembangkan Soekarno-Hatta
No comments:
Post a Comment