Friday, October 8, 2010

Bidik Pasar CPO Eropa Butuh Sertifikat RSPO

PT Megasurya Mas menjadi perusahaan Indonesia pertama yang mendapatkan sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil atau RSPO Supply Chain. Berbekal sertifikat itu, industri hilir minyak kelapa sawit ini menargetkan akan mengekspor 30 persen dari produknya ke Eropa.

Menurut General Manager PT Megasurya Mas Wibowo Suryadinata di Jakarta, Jumat (8/10), sertifikat RSPO sangat penting untuk masuk pasar Eropa. Alasannya, negara-negara di kawasan itu mensyaratkan produk minyak sawit yang ramah lingkungan.

”Sertifikat RSPO menjadi bekal penting untuk menghasilkan produk bernilai tambah tinggi, terutama untuk mengembangkan pasar internasional, khususnya Eropa, yang menuntut produk ramah lingkungan. Selain, memperbaiki citra Indonesia di mata dunia,” kata Wibowo.

Ia menjelaskan, untuk tahap awal, Megasurya menerima 1.000 ton minyak kelapa sawit mentah (CPO) dari PT Musi Mas. CPO ini diolah menjadi sabun, margarin, dan lilin. Kapasitas produksi sabun 10.000 ton per bulan, margarin 5.000 ton per bulan, dan produk lilin 5.000 ton per bulan.

Wibowo menjelaskan, separuh dari hasil produksi Megasurya diekspor ke 130 negara, antara lain, negara-negara di Eropa, India, Pakistan, Timur Tengah, Amerika Latin, Iran, dan Afganistan. Separuhnya untuk pasar domestik.

Nilai ekspor Megasurya tahun 2009 mencapai 57 juta dollar AS. Rata-rata pertumbuhan nilai ekspor 3-4 persen per tahun. ”Seperti pasar Jepang, ekspor ke Eropa bukan hanya menggunakan merek global brand (merek internasional), kami juga terbuka pada private label. Jadi, produk jadi kami dikemas dan diberi merek tertentu di negara tujuan ekspor,” ujar Wibowo.

No comments:

Post a Comment