Sebab, nantinya dari Cikarang semua jenis barang bisa diangkut dengan KA menuju Surabaya dan kota-kota lain di Pulau Jawa. Pengiriman barang ke Stasiun Cikarang juga bisa diangkut dengan kereta api.
Demikian dikatakan Direktur Komersial PT Kereta Api Sulistyo Wimbo Hardjito, Kamis (28/10), di Jakarta. ”PT Kereta Api Indonesia bersama Jababeka akan membangun emplasemen stasiun beserta lapangan penumpukan peti kemas,” katanya.
Stasiun Cikarang beserta fasilitas lapangan penumpukan yang dikenal sebagai Cikarang Dry Port berdiri di atas lahan 200 hektar. Di Jababeka dan sekitarnya terdapat setidaknya 2.500 perusahaan.
”Kami berupaya menggenjot pendapatan dari angkutan barang,” kata Wimbo. PT KAI telah memproyeksikan kebutuhan 100 lokomotif di Jawa dan 1.200 gerbong datar untuk mengangkut kontainer.
Di Pulau Jawa, PT KAI menargetkan mampu mengangkut 4,57 juta ton barang (2011) dan terus meningkat hingga 25,49 juta ton barang (2015). Barang yang diangkut adalah peti kemas, parsel, semen, dan pupuk.
Wimbo juga mengatakan, PT KAI sedang membangun jalur ganda secara parsial di Sumatera Selatan untuk angkutan batu bara. ”Pembangunan prasarana rel sebenarnya tanggung jawab pemerintah, tetapi karena prioritas pemerintah tak di sana, maka kami bangun,” ujarnya.
Kepala Divisi Regional III PT KAI Budi Noviantoro menjelaskan, jalur ganda yang akan dibangun sekitar 80 kilometer dari Muara Enim hingga Kertapati, Palembang. ”Ditargetkan selesai tahun 2014,” ujarnya.
PT KAI mempunyai kontrak dengan PT Tambang Batu Bara Bukit Asam. Bila tahun 2009 diangkut 10,5 juta ton batu bara, ada komitmen untuk mengangkut 22,7 juta ton tahun 2014.
Pengamat perkeretaapian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Taufik Hidayat, mengingatkan PT KAI agar memerhatikan keandalan sarana supaya pengangkutan barang lancar.
”Bentuk direktorat sarana di PT KAI karena selama ini urusan sarana kurang diperhatikan dengan serius. Tugas utamanya, memastikan keandalan lokomotif dan gerbong kereta,” ujarnya.
No comments:
Post a Comment