Target pembangunan pabrik baja itu selesai akhir tahun 2013. Hadir dalam acara peletakan batu pertama dimulainya pembangunan pabrik baja PT Krakatau Posco, Kamis (28/10), antara lain, Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Kim Ho-young, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, serta jajaran pemimpin PT Krakatau Steel (KS) dan Posco.
Mustafa Abubakar mengatakan, kerja sama antara PT KS dan Posco akan lebih memperkuat lagi kerja sama ekonomi yang lebih luas antara Indonesia dan Korea.
”Pemerintah Indonesia sepenuhnya mendukung proyek pabrik baja terpadu berkapasitas produksi 6 juta ton ini dengan nilai investasi total sebesar 5,6 miliar dollar AS,” katanya.
Dampak positif proyek kerja sama ini terhadap perekonomian Indonesia, kata Mustafa, antara lain tecermin dari kontribusinya terhadap peningkatan produk domestik bruto kotor yang diperkirakan Rp 497 triliun serta kontribusi fiskal dari penerimaan pajak dan laba perusahaan yang diperkirakan akan mencapai Rp 74,3 triliun.
Selain sumbangan langsung terhadap perekonomian Indonesia, proyek ini juga menjadi salah satu bukti iklim kondusif di Indonesia bagi kegiatan investasi yang diharapkan dapat menjadi katalis bagi perkembangan iklim investasi di berbagai sektor industri nasional.
Khusus bagi PT KS, yang merupakan salah satu BUMN utama di Indonesia, proyek ini membuktikan kemampuan perusahaan untuk melakukan kerja sama kemitraan internasional.
”Hal ini merupakan bagian dari beberapa inisiatif strategis yang dilakukan perusahaan guna peningkatan value creation bagi segenap pemangku kepentingan, termasuk inisiatif pencatatan saham perdana perusahaan di pasar modal (IPO) yang saat ini juga tengah memasuki proses final,” kata Mustafa.
Direktur Utama PT KS Fazwar Bujang mengatakan, acara ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Posco dan KS untuk membangun pabrik baja terpadu terintegrasi yang telah ditandatangani pada 4 Agustus 2010.
”Langkah selanjutnya adalah rencana pematangan lahan yang diikuti dengan proses konstruksi. Sejak proses awal pembangunan hingga selesai dan beroperasi, pabrik baja ini diperkirakan akan banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan perekonomian bangsa,” kata Fazwar.
Pembangunan tahap pertama pabrik PT Krakatau Posco tersebut diperkirakan menghabiskan biaya 2.844 juta dollar AS dan mempekerjakan sekitar 2.000 pekerja.
Ditanya soal harga penawaran saham KS Rp 850 per lembar yang dinilai terlalu rendah, Fazwar berkilah pandangan tersebut bersifat relatif.
”Semua sudah dilakukan melalui berbagai upaya. Saya sudah roadshow di hadapan 126 investor di luar negeri,” ujar Fazwar.
No comments:
Post a Comment