Thursday, November 6, 2014

Iran Akan Bangun Kilang Minyak Di Indonesia

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan Iran berminat untuk bangun kilang minyak di Indonesia. "Mereka memiliki keinginan untuk membangun kilang," ujar Plt Dirjen Migas Naryanto Wagimin di Jakarta, Kamis (6/11/2014). Dia menjelaskan, keinginan Iran membangun kilang minyak di Indonesia langsung disambut baik Kementerian ESDM.

Bahkan kata Naryanto, Kementerian ESDM ingin agar rencana itu bisa cepat terealisasi. "Kami ingin benar-benar terealisasi bukan hanya retorika. Nanti kami akan buat pertemuan lanjutan," kata dia.

Sementara itu, terkait pasokan minyak untuk kebutuhan dalam negeri, Naryanto mengatakan bahwa Iran juga terus memasok minyak mentah ke Indonesia. Dia pun berharap kerjasama yang terjalin bisa terus ditingkatkan dalam sektor Migas.

Pertemuan Gubernur Bank Sentral negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) tidak hanya menghasilkan kesepahaman dalam hal penjagaan stabilitas perekonomian masing-masing negara.

Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, pertemuan yang diadakan pada 5 dan 6 November 2014 tersebut juga menghasilkan kesepakatan bahwa masing-masing otoritas moneter negara anggota OKI akan saling bertukar pengetahuan dan peningkatan kapasitas perekonomian.

"Di antara negara-negara OKI, spirit yang menonjol adalah spirit kerjasama. Oleh karena itu, di samping beberapa hal yang sudah disepakati, ada juga kesepakatan sharing knowledge dan capacity building," tutur Perry dalam keterangan pers seusai pertemuan Gubernur Bank Sentral negara OKI di Surabaya, Kamis (6/11/2014).

Perry menjelaskan bahwa belum semua negara OKI memiliki pemahaman menyeluruh mengenai kebijakan makro prudensial dan inklusi keuangan. Sebagai contoh, di satu sisi, Indonesia sudah mengikutsertakan kebijakan makro prudensial dalam bauran kebijakan yang diambil BI.

Indonesia juga sudah mulai menggalakkan inklusi keuangan. Di sisi lain, Indonesia perlu belajar lebih dalam mengenai ekonomi dan keuangan syariah. "Masalah penerapan kebijakan makro prudensial disepakati ada kerjasama saling mengajarkan," imbuh Perry.

No comments:

Post a Comment