Hari Natal seharusnya menjadi momen untuk berbagi kebahagiaan. Namun hal sebaliknya terjadi di markas besar produsen minuman bersoda The Coca-Cola Company.
Pada Selasa, 23 Desember 2014 waktu setempat, Coca-Cola mengumumkan pengurangan 2 ribu karyawan secara global. Tindakan ini dilakukan untuk memangkas anggaran hingga US$ 3 miliar per tahun. Di kantor pusat Coca-Cola, Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, 10 persen karyawan diberhentikan.
"Para karyawan akan mendapat pemberitahuan pada 15 Januari 2015," demikian pernyataan Manajemen Coca Cola, seperti dikutip dari Business Insider.
Pemecatan karyawan merupakan bagian dari rencana strategis Coca-Cola yang diumumkan pada Oktober 2014. Saat itu Coca-Cola mengatakan akan mengurangi anggaran operasional tahunan yang direncanakan berlangsung hingga 2019. Tak hanya memecat karyawan, manajemen Coca-Cola berupaya mengurangi anggaran dengan beberapa cara.
Kini bos-bos Coca-Cola tak boleh menggunakan mobil mewah seperti sedan limosin. Coca-Cola memotong biaya perayaan Natal, yang biasanya digelar untuk karyawan hingga para analis di bursa saham Wall Street. Tak cuma itu, karyawan kantor pusat Coca-Cola harus menutup sambungan voice mail demi menghemat anggaran US$ 100 ribu.
Pemangkasan anggaran besar-besaran rupanya dilakukan Coca-Cola setelah mengalami penurunan profit sebesar 14 persen. Coca-Cola terpukul oleh persaingan dalam industri minuman. Minuman bersoda rupanya kalah pamor dengan minuman jenis lain lantaran masalah kesehatan.
No comments:
Post a Comment