Wednesday, December 24, 2014

Daftar Kota Yang Hotelnya Masih Kosong Saat Liburan Natal dan Tahun Baru

Lesunya perekonomian nasional dan lemahnya nilai tukar rupiah ternyata berimbas pada tingkat hunian hotel jelang Natal dan tahun baru di Bengkulu, di mana tingkat hunian turun drastis hingga mencapai 30 persen.

Hal ini diungkap Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bengkulu, Sony Adnan, Rabu (24/12/2014). Menurutnya, jika dibanding pada tahun-tahun sebelumnya H-7 menjelang natal dan tahun baru tingkat pesanan hotel telah mencapai 90 persen.

"Namun tahun ini baru terisi hotel-hotel di Bengkulu mencapai 70 persen, hal ini disebabkan lesunya perekonomian nasional dimana harga batubara, CPO, karet dan hasil bumi lainnya cenderung menurun di pasaran internasional dan nasional sehingga masyarakat berfikir ulang untuk merayakan tahun baru seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Sony, Rabu (24/12/2014).

Meski menurun, namun pengelola hotel mengayakan tak akan menurunkan tarif hunian. "Semua harga tarif tetap berlaku normal tak ada perubahan, jika ada promo itu relatif sama dengan harga normal, ini memang kondisi yang sulit padahal mommen seperti ini merupakan target kami untuk menaikkan rate," imbuh dia.

Tahun lalu, permintaan kamar hotel di Bengkulu cukup tinggi. Bahkan, beberapa hotel terpaksa menyulap ruangan gudang menjadi kamar akibat tingginya animo masyarakat. Namun tahun ini kondisi tersebut justru terbalik.

Menjelang libur Natal dan tahun baru, sejumlah hotel di Bandung masih sepi pesanan kamar. Kondisi seperti itu dialami beberapa hotel kelas melati dan bintang dua. Sedangkan hotel berbintang empat dan lima tetap kebanjiran tamu.

Staf Hotel Baltika City, Angga Kurniawan, mengatakan, dari 54 kamar, baru 40 persen yang dipesan tamu untuk 24-28 Desember 2014. "Untuk libur tahun baru, yang pesan baru empat kamar," ujarnya, Rabu, 24 Desember 2014.

Adapun pengelola hotel kelas melati di Jalan BKR, Supratman, menuturkan kondisi tahun ini sangat parah dibanding sebelumnya. "Sepi banget. Kamar masih kosong semua. Untuk tahun baru, pesanan baru satu kamar," ujarnya. Biasanya, dari 50 kamar, 45 di antaranya terisi.

Kondisi berbeda dialami hotel-hotel berbintang empat dan lima. Staf pemesanan Hotel Grand Aquila, Tebar Nugraha, menuturkan tingkat hunian kamar saat libur Natal hampir mencapai 100 persen. Tamu yang mayoritas dari Jakarta itu menginap pada 25-27 Desember 2014. Adapun tamu libur tahun baru menginap pada 30 Desember 2014-1 Januari 2015. "Tarif naik 20-25 persen atau Rp 200 ribuan," katanya.

Executive General Manager Hotel Jayakarta Rismawati menuturkan tarif hotelnya naik 50 persen. Tingkat hunian di hotel berkamar 210 itu saat ini sebesar 96 persen untuk pemesanan 24-26 Desember 2014. "Tahun baru dari 30 Desember sampai 1 Januari sudah penuh 100 persen," ujarnya.

Pergantian tahun tinggal sepekan lagi dan masa panen industri hiburan di depan mata. Namun pengelola hotel di Bengkulu malah resah lantaran pemesanan hotel masih sepi, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. "Dulu kami sampai menolak pengunjung karena penuh, tapi tahun ini sebaliknya," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Bengkulu Sony Adnan, Rabu 24 Desember 2014.

Menurut Sony 7 pemesanan hotel untuk tanggal 30 Desember -1 Januari masih 50 persen. Jauh berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, saat pengelola hotel menambah jumlah kamar untuk memenuhi permintaan masyarakat. Sony mengatakan pergantian tahun kali ini seharusnya ramai karena berbarengan dengan liburan sekolah anak. "Biasanya ada pengunjung dari Palembang dan Jambi, tapi kali ini tidak," ujar pemilik Hotel Nala Sea Side Pantai Panjang Kota Bengkulu ini.

Demi menarik pengunjung, pengelola hotel membatalkan kenaikan tarif akhir tahun. Kini, rate kamar hotel di Bengkulu sama dengan hari biasa. Sony mengatakan rendahnya pemesanan kamar pada malam tahun baru kali ini disebabkan lesunya perekonomian. Turunnya harga komoditas seperti batubara, karet dan sawit mengakibatkan daya beli masyarakat turun.

Hal ini diperparah oleh banyaknya perusahaan batubara di Bengkulu yang gulung tikar. Biasanya, kata Sony, perusahaan-perusahaan batubara merayakan pergantian tahun dengan menyewa hotel. Sony dan pemilik hotel lainnya berharap dalam beberapa hari ke depan ada perubahan. Mendekati malam pergantian tahun, siapa tahu penyewa kamar hotel membludak.

No comments:

Post a Comment