Monday, May 2, 2016

Kesenjangan Ekonomi Di Jakarta Tahun 2015 Makin Lebar

Kepala Badan Pusat Statistik DKI Jakarta Syech Suhaimi mengatakan, naiknya angka ketimpangan ekonomi di Jakarta disebabkan kenaikan pendapatan orang kaya yang terlalu cepat. Sementara itu, kenaikan pendapatan masyarakat menengah dan bawah cenderung melambat.

Menurut Suhaimi, jumlah orang kaya, yang kekayaannya meningkat pesat ini, hanya 20 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Jakarta. "Pendapatan 20 persen penduduk ini naiknya terlalu cepat. Sementara itu, pendapatan masyarakat menengah dan bawah yang jumlahnya 80 persen melambat," ujar Suhaimi.

Hal ini disampaikannya saat melakukan sensus ekonomi di rumah dinas Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat di Jalan Besakih, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/5/2016).

Dari data yang dilansir BPS, angka ketimpangan tahun 2015 mencapai 0,46 persen. Angka tersebut lebih besar dari ketimpangan ekonomi pada 2014, yang hanya 0,43 persen.

Menurut Suhaimi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkewajiban untuk menurunkan angka ketimpangan ekonomi ini. "Semakin dekat ke angka 1 semakin timpang. Inilah tugas Pemda untuk menekannya supaya tidak berjarak," ujar dia.

No comments:

Post a Comment