Saturday, May 3, 2014

Industri Kreatif Malang Kesulitan Mendapat Pembiayaan Dari Perbankan

Pelaku industri kreatif di Malang kesulitan mengakses kredit ke perbankan. Padahal, mereka membutuhkan suntikan modal untuk mengembangkan usaha yang juga ikut mengharumkan nama bangsa di jagad dunia kreatif dunia. Seperti Chekydot Studio pimpinan Admiranto Wijayadi, berulang kali gagal mengajukan kredit.

"Harus ada jaminan rumah, saya masih kontrak. Kalau surat mobil okelah," keluh Admira, Sabtu 3 Mei 2014. Sebagai seorang ilustrator Admira kini tengah sibuk menyelesaikan berbagai order komik, cover komik, kartu dan konsep desain produk lainnya. Ilustrasi hasil karyanya menembus penerbit kelas dunia seperti Marvels dan DC Comics.

Sebagai penciller, dia bertugas menerjemahkan narasi dalam bentuk gambar. Setiap halaman untuk karakter Batman, Batgirl dan Joker ia mengaku mendapat honor sebesar USD 150-300 dari DC Comics. Serta karakter Captain America untuk penerbit Marvels. Proses kreatif, katanya, tergantung cerita dan karakter. Rata-rata bisa diselesaikan dalam tempo 1-2 hari.

Penciller, katanya, merupakan pondasi. Sebab mereka menterjemahkan skenario atau skrip menjadi karakter tokoh yang digambar. Penciller selalu tercantum dalam komik, jika tak ada dicover pasti tercantum di halaman dalam. "Jika tak dicantumkan bisa kita tuntut," katanya.

Kini, ia tengah membuat iklan Harley Davidson dengan komik the avengers meliputi tokoh Iron Man, Spiderman, Hulk dan X men. Berbeda dengan Singapura yang memberikan bantuan permodalan kepada studio ilustrasi kecil.

Sedangkan di Indonesia industri kreatif harus berjuang sendiri. Sementara pemerintah tak hadir untuk membantu mengembangkan industri kreatif di Indonesia. Apalagi, pasar lebih banyak di luar negeri sehingga bakal menghasilkan devisa untuk negara.

Jika mengembangkan usaha studio di Malang yang dirintis sejak tiga tahun lalu gagal. Admira berfikir untuk hijrah ke negara lain. Membuka studio di Los Angeles, Tokyo atau Singapura, sebelumnya ia menetap setahun di Singapura. Di negara tersebut, katanya, akses ke industri dan perlindungan hak cipta cukup tinggi.

No comments:

Post a Comment