Imelda Jusuf Kalla, Direktur Keuangan Kalla Grup, mengatakan perusahaannya akan mengoperasikan pabrik pengolahan biji kakao di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, mulai Mei 2014. Pabrik dengan investasi Rp 350 miliar dan terletak di atas lahan seluas 5 hektare ini memiliki kapasitas produksi 35 ribu ton per tahun. "Seharusnya, April dioperasikan, tapi kami undur ke bulan Mei," kata Imelda, Sabtu, 3 Mei 2014.
Dia mengatakan alasan mendirikan pabrik cokelat di Sulawesi Tenggara adalah karena pertimbangan produksi kakao di Sulawesi Tenggara sangat besar. Sebagian besar produksi kakao di Pulau Sulawesi berasal dari Sulawesi Tenggara. "Dikelola oleh PT Kalla Kakao Industri, pabrik ini akan mengolah biji kakao menjadi bubuk cokelat, cokelat cair, danbutter," ujarnya
Produksi cokelat PT Kalla Kakao ditujukan untuk ekspor ke sejumlah negara yang menyukai cokelat, seperti Cina, India, Australia, dan negara di Timur Tengah. Untuk menjamin kualitas pengolahan, Kalla Kakao mendatangkan mesin khusus dari Jerman yang memiliki sertifikat berstandar internasional. "Kami juga menyiapkan gudang penampungan biji kakao berkapasitas 1.500 ton," tuturnya.
Imelda menambahkan, tidak hanya mesin, sejumlah tenaga kerja dari luar negeri yang memahami betul tentang cokelat juga didatangkan. "Tenaga ahlinya dari Australia, tapi tetap pabrik ini menggunakan banyak tenaga lokal," katanya.
No comments:
Post a Comment