Gara-gara "gonjang-ganjing" politik di India yang terkesan tak berujung, Carrefour berencana hengkang dari negara itu. Padahal, hingga kini, menurut warta media Times of India dan Business Standard pada Sabtu (3/5/2014), perusahaan ritel terbesar kedua di dunia itu sudah mempunyai lima gerai di India.
Kedua media itu mewartakan bahwa niat peritel asal Perancis itu berangkat dari pernyataan partai oposisi Bharatiya Janata (BJP). Salah satu program partai tersebut pada perhelatan pemilihan umum pertengahan Mei mendatang adalah membatasi investasi asing langsung (FDI) di India. Media-media itu juga mengutip sumber Carrefour yang tidak disebutkan nama kalau realisasi rencana hengkang itu tengah digarap.
Sejauh ini, hingga berita ini diunggah, belum ada informasi dari pihak Carrefour India. Sementara itu, catatan menunjukkan bahwa Carrefour gagal mencapai kata sepakat untuk menjual lima gerainya ke taipan India, Sunil Bharti Mittal. Informasi dari media-media itu juga menyebutkan bahwa beberapa pejabat di level senior Carrefour India sudah mengundurkan diri.
Pada bagian selanjutnya, BJP tampak akan mendulang kemenangan pada pemilu tersebut. Di dalam manifestonya, BJP memang menegaskan bakal mengerem FDI di India.
Persaingan
Carrefour pada 2012 mendapat izin dari pemerintahan berkuasa untuk berekspansi di India. Carrefour Perancis menguasai 51 persen saham dalam kerja sama dengan pihak lokal India. Carrefour melihat India adalah pasar potensial.
Rupanya, Carrefour tak bisa melenggang begitu saja di India. Pasalnya, toko-toko ritel menengah ke bawah asal India masih mendominasi pasar.
Tak hanya itu, Carrefour juga mesti berhadapan dengan peritel asing lainnya di India seperti Tesco asal Inggris dan Ikea asal Swedia. Tesco berhasil menggamit konglomerasi India Tata untuk membuka selusin gerai di seluruh India. Lalu, Ikea berencana membuka 25 gerai pula di seantero India.
Persaingan dengan Carrefour juga menjadi ajang seru bagi peritel lokal untuk pasar menengah ke atas India yakni Grup Future dan Birla. Sampai dengan 2015, menurut data McKinsey, pasar ritel India bakal melingkupi hingga 250 juta konsumen.
No comments:
Post a Comment