Hal itu disampaikan Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Regional Kalimantan di Kantor Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (16/12/2014). "Lima prioritas sektoral itu sebagai bagian dari syarat menuju syarat kesejahteraan," ujar Andrinof.
Pertama, kata Andrinof, adalah peningkatan produksi pangan. Dia mengatakan setiap tahun jumlah penduduk Indonesia bertambah 2-3 juta jiwa.
Penambahan penduduk berdampak pada kenaikan kebutuhan pangan. Namun saat ini, jumlah lahan pertanian penyangga ketersediaan pangan setiap tahunnya justru menyusut.
"Kenapa sektor pangan ini dipilih, karena tiap tahun bertambah 2-3 juta jiwa yang perlu makan-minum. Tapi lahan pertanian tiap tahun beralih fungsi sebesar 100 ribu hektar. Dampaknya, kita jadi makin banyak impor. Kalau itu tumbuh terus, kita akan berada di pinggir jurang," jelasnya.
Kedua, lanjut Andrinof, adalah sektor kemaritiman. Menurut dia, potensi yang bisa didapat dari sektor maritim minimal Rp 500 triliun."Artinya kalau ingin tingkatkan kesejahteraan, maritim yang luas itu adalah aset yang harus dimanfaatkan. Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia. Yang menyedihkan kita impor ikan segar," tegas Andrinof.
Ketiga, tambah Andrinof, adalah sektor energi terutama listrik. Konsumsi listrik Indonesia merupakan salah satu yang terendah di Asia, bahkan di dunia. Padahal, Indonesia begitu luas dan penduduknya mencapai lebih dari 200 juta jiwa.
Pemerintah, kata Andrinof, akan menjadikan Kalimantan sebagai salah satu sumber pembangkit listrik nasional karena melimpahnya sumber energi. Keempat, menurut Andrinof, adalah sektor industri dan dan kelima pariwisata. Menurut dia, negara-negara maju selalu ditopang oleh industri yang maju.
"Kalau ekonomi ingin kuat, harus didorong dengan sektor yang punya nilai tambah yaitu industri. Bukan dengan jual harta negara," ucapnya. "Semestinya 5 hal itu saja sudah bisa bikin bangsa kita sejahtera," pungkas Andrinof.
No comments:
Post a Comment