Menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan disambut di tahun 2015 mendatang, sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia menunjukkan geliat positif. Kemajuan sektor usaha ini cukup pesat terlihat dari semakin meningkatnya jumlah pelaku UMKM.
Namun sayang, pertambahan dari segi kuantitas ini belum diimbangi dengan kualitas dan daya saing yang baik untuk dapat setara dengan pesaing dari negara-negara ASEAN lainnya. Keterbatasan permodalan danskill menjadi salah satu kendalanya.
Untuk itu BANK BRI sebagai perusahaan perbankan yang berfokus pada masyarakat mikro memberikan sejumlah dukungan bagi para pengusaha UMKM. Terutama melalui bantuan tambahan modal.
“Hingga September 2014 lalu, BANK BRI telah memberikan bantuan berupa kredit UMKM kepada 8.125.878 dengan total penyaluran kredit UMKM sebesar Rp 318,8 Triliun. Jumlah debitur meningkat sebanyak 8% dari tahun sebelumnya demikian juga dengan jumlah total penyaluran kredit,” ujar Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BANK BRI.
Selain bantuan tambahan modal, kontribusi BANK BRI terhadap perkembangan sektor UMKM tanah air juga dilakukan melalui berbagai kegiatan. BANK BRI dalam beberapa kesempatan melakukan pendampingan pengembangan usaha UMKM, memberikan konsultasi bisnis, mengikut sertakan debitur kredit UMKM dalam pelatihan demi meningkatkan kompetensi bisnis, daya saing usaha dan memperluas jaringan mereka.
Dukungan-dukungan tersebut diberikan BRI mengingat sektor UMKM sangat berpotensi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Perkembangan UMKM akan memberi dampak positif berupa penyerapan tenaga kerja dan berkurangnya jumlah pengangguran. Selain itu, membantu pemerataan pembangunan dan pendapatan di setiap daerah.
Jika sektor UMKM nasional mampu meningkatkan daya saing usahanya, MEA 2015 akan menjadi peluang emas bagi sektor ini untuk berkembang lebih lanjut. Pasar ASEAN saat ini dihuni oleh 600 juta jiwa dengan jumlah kelas menengah yang semakin meningkat. Perdagangan ASEAN pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Ditambah lagi, program kebijakan pemerintah pusat saat ini sangat berpihak kepada UMKM dan industri kreatif.
Sebagai dukungan bagi masyarakat berpenghasilan mikro BANK BRI juga memberikan perlindungan dengan memaksimalkan pemasaran Asuransi Mikro KKM. Menurut data World Bank sepetiga penduduk Indonesia atau sekitar 77 juta jiwa belum memiliki simpanan ataupun asuransi untuk melindungi diri dari resiko keuangan. Mayoritas dari mereka adalah masyarakat berpenghasilan mikro.
Selain itu menurut data OJK pemanfaatan jasa asuransi di Indonesia saat ini hanya sekitar 11,81% saja. Hal ini dinilai BRI sebagai peluang dalam memasarkan Asuransi Mikro KKM. Asuransi ini dapat memberikan perlindungan lengkap bagi masyarakat segmen mikro mulai dari resiko kecelakaan, gangguan kesehatan dan meninggal dunia dengan cara yang mudah dan premi cukup rendah.
“Peningkatan pemasaran akan dilakukan dengan pemanfaatan trickle down business serta mendorong pendapatan fee based. Kami targetkan di tahun pertama pendapatan fee based dari Asuransi Mikro KKM sebesar 30 Milyar. Dengan demikian di tahun ketiga akan mencapai lebih dari 100 Milyar,” jelas Budi.
Upaya lain BANK BRI untuk mendukung kesiapan masyarakat segmen mikro dalam menghadapi MEA adalah dengan mempermudah akses layanan perbankan bagi segmen ini. Saat ini BANK BRI terus memperbanyak sarana fisik dan non fisik seperti outlet BRI Unit, Teras BRI, Agen BANK BRI, BRILink hingga Teras BRI Kapal yang baru saja diluncurkan. Layanan-layanan ini dikhususkan bagi daerah yang belum terjamah oleh BANK BRI maupun layanan perusahaan perbankan lainnya.
BANK BRI juga terus menambah SDM yang berkompetensi untuk memastikan layanan perbankan terbaik bagi masyarakat. BANK BRI juga melakukan rekrutmen terhadap putra-putri daerah dan memberikan pelatihan rutin terkait produk dan jasa perbankan, kemampuan komunikasi dan berbahasa asing.
Sementara untuk memperluas jaringan baik di dalam negeri maupun dengan negara-negara ASEAN lainnya, BRI memiliki satelit perbankan BRISAT. Saat ini BANK BRI juga tengah mempersiapkan pembukaan unit kerjanya di luar negeri guna penetrasi pasar industri perbankan MEA. “Melalui upaya-upaya ini BRI berharap dapat melengkapi kebutuhan banyak nasabah terutama nasabah mikro dan menjadi one stop financial service untuk nasabah mikro,” lanjut Budi.
No comments:
Post a Comment