Tuesday, December 2, 2014

Tempat Bercokol Mafia Migas dan Cara Melaporkannya Pada Tim Reformasi Faisal Basri

Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran mengatakan mafia minyak dan gas akan selalu hadir dan mencari celah untuk merugikan negara. "Mafia migas pasti memiliki kekuatan yang besar," kata Direktur Fitra Uchok Sky Khadafi, Jakarta, Ahad, 30 November 2014.

Uchok mengatakan modus yang digunakan para mafia adalah memanfaatkan ruang di Pertamina untuk melakukan transaksi jual-beli migas yang dapat menguntungkan dirinya sendiri. "Yang pasti negara akan selalu merugi," ujarnya.

Menurut Uchok, mafia migas bercokol di jantung Pertamina. Maksudnya adalah mereka berwenang dalam setiap kebijakan dan transaksi jual-beli di Pertamina. Selain itu, mafia migas juga bergerak dan mengatur sistem Pertamina, sehingga sangat sulit untuk dilacak. jika terlacak pun akan sulit dihentikan, karena melibatkan banyak kekuatan besar di dalamnya, seperti pemerintah, internal pertamina, dan taipan besar dalam dan luar negeri.

Uchok mencontohkan, anak perusahaan Pertamina di Singapura PT Pertamina Energy Trading. Menurut Uchok, Petral sarat praktek mafia migas. Hal itu terlihat dari asal muasal migas yang dibeli Petral dari NOC Thailand. "NOC Thailand itu broker minyak, tidak punya sumber minyak sendiri, dan yang punya orang Indonesia," katanya.

Uchok mengatakan membeli minyak di broker itu harganya lebih mahal dan tentu saja merugikan kas pertamina karena tidak efisien. Seharusnya, kata Uchok, Pertamina membeli minyak mentah kepada produsen langsung saja untuk mendapatkan harga yang lebih murah, meskipun memang cukup sulit bernegosiasi dengan produsen minyak langsung. "Bayangkan siapa saja yang terlibat dalam transaksi ini," katanya.

Uchok menambahkan, contoh mafia migas yang dilakukan perorangan, "Rudi Rubiandini," katanya. Seperti yang diketahui, Rudi selaku Kepala SKK Migas terbukti pernah menerima suap penjualan harga formula gas kepada Artha Meris Simbolon yang dapat merugikan negara.

Rudi divonis 7 tahun penjara bulan April lalu, karena terbukti menerima suap dan berupaya memberikan rekomendasi ke Menteri ESDM untuk menurunkan formula harga gas bagi perusahaan Artha PT Kaltim Parna Industri. Apabila harga gas berhasil turun, negara akan mengalami kerugian, sementara Rudi mendapat keuntungan pribadi sebesar US$ 522,5 ribu

Tim Reformasi Tata Kelola Migas memastikan mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi mengenai tata kelola migas di Indonesia. Bahkan informasi tersebut terbuka lebar bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi dan pengaduan mengenai sektor tersebut.

"Kami sepakat ingin dapat aspirasi dari masyarakat sebanyak-banyaknya," kata anggota Tim Reformasi, Agung Wicaksono, di gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Rabu, 26 November 2014.

Agung menuturkan masyarakat bisa menyampaikan aduan dan aspirasi melalui Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR). "Dengan LAPOR ini, masyarakat bisa mengirim SMS ke 1708 dengan cara ketik migas spasi isi aduan," ujarnya.

Cara lainnya adalah melalui situs resmi www.lapor.go.id yang terkoneksi ke media sosial Twitter dan Facebook. Agung mengatakan semua aduan yang masuk ke kanal akan disaring oleh sistem untuk dikategorikan sebagai informasi rahasia, boleh dipublikasikan, sebagai masukan saja, atau harus direspons.

Ketua Tim Reformasi Faisal Basri memastikan LAPOR bisa dimanfaatkan segera dan kapan pun masyarakat mau. Sebab, kanal ini bukan infrastruktur baru, melainkan milik Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian. "Jadi bisa cepat itu."

Faisal menjamin masyarakat tidak perlu khawatir mengenai kerahasiaan kanal ini. Semua data laporan tersebut dapat dipublikasikan tanpa menunjukkan siapa pengirimnya karena tersedia fitur Anonim dan Rahasia yang bisa digunakan.

No comments:

Post a Comment