Sama seperti generasi mudanya, berbisnis dan berkarya di era sekarang banyak berbeda dari era sebelumnya. Strategi baru terus berkembang secara alami di hutan rimba modern yang disebut dunia entrepreneurship. Dan saya paling hobi duduk di tengah keramaiannya, sambil makan pop corn, ngecengin gaya-gaya berkarya baru yang bisa diterapkan dalam dunia passionpreneurship.
Salah satunya yang menarik perhatian adalah trend business model yang semakin lama semakin banyak dan populer. Business model yang seenaknya disebut atau dibalut dengan nama Business Model “Yuk mari mari kita Kaya Bersama”. Sungguh nama sebutan yang ribet karena dasarnya hampir sama yaitu menjadi kaya dengan leverage yaitu tenaga dan waktu orang lain yang sering disebut semut pekerja.
Tapi walau kerepotan memberi nama pada business modelini, dalam esensinya, bentuk business model ini sebenarnya sederhana. “Membantu orang sebanyak-banyaknya dengan iming iming menjadi kaya, dan Anda akan ikut terbawa menjadi kaya dalam prosesnya tanpa perlu bekerja dan menghabiskan waktu Anda yang sangat berharga untuk bekerja”.
Business model ini terlihat jelas dalam berbagai bisnis, baik online dan offline, khususnya di dunia di mana terdapat massa dalam jumlah besar. Google memakai model bisnis ini lewat adsense nya dan YouTube ad- nya, yang membagi hingga 55 persen keuntungan iklan untukvideo creator umum, siapapun bisa jadi video creator.
GoJek memakai model bisnis ini lewat aplikasi ojek fenomenalnya, yang membagi hingga 80 persen keuntungan dari tiap penumpang, dan mendadak membuat tukang ojek jadi profesi idaman. Serius. Beberapa manajer resort di puncak dikabarkan resign untuk jadi tukang ojek, karena peluang pendapatan yang lebih besar. Hal ini dapat dicapai karena Model business seperti ini tidak perlu menyediakan iuran pensiun, pesangon bila PHK, tunjangan sakit dan lain lain.
Bahkan perusahaan seperti J&C Cookies, perusahaan kue kering yang berpusat di Bandung, membangun kekuatannya ke seluruh nusantara dengan bisnis model ini. Ini adalah business model yang patut diperhitungkan! Dan dari pengamatan saya, model ini bisa diterapkan dalam membangun usaha berdasarkan passion Anda sendiri!
Kalau Anda ingin mencoba menerapkan business model seperti ini untuk membangun bisnis yang sesuai passion Anda, berikut adalah beberapa point pentingnya:
Satu – Target Anda bukan konsumen langsung, tetapi partner.
Kebanyakan bisnis ini tidak secara langsung menargetkan konsumen, tetapi menargetkan partner, yang akan memakai sistem, bisnis, jaringan, atau menjual jasa dan produk yang Anda sediakan untuk konsumen mereka. Jadi jangan salah, pusatkan perhatian Anda lebih banyak pada partner dan biarkan partner Anda bekerja keras untuk bersaing dan mendapatkan konsumen.
Dua – Ini adalah bisnis ‘manusia dan keluarga’.
Business model ini digerakkan oleh tenaga manusia bebas, yang masing- masingnya digerakkan oleh mimpinya untuk menjadi kaya. Mereka berharap mereka bisa meraih mimpi mereka dengan menjalankan dan bergabung dalam bisnis atau profesi Anda. Nah, mimpi inilah yang Anda harus eksploitasi untuk kepentingan bisnis Anda agar dapat membawa kekayaaan yang berlipat buat Anda Beri perhatian lebih untuk mempromosikan dan memarketingkan benefit untuk partner dan jangan sebutkan benefit untuk Anda. Anggap partner sebagai perpanjangan keluarga besar Anda meskipun sebenarnya mereka hanyalah alat dan mesin bisnis Anda.
Tiga – Awali dari nilai tambah baru.
Untuk bisa memulai usaha dan profesi dengan model ini, Anda harus bisa memberikan presepsi nilai tambah, keuntungan, kemudahan, atau benefit lainnya untuk massa dan industri/ bidang ini. Apa yang Anda buat lebih mudah? Apa yang Anda buat lebih menguntungkan? Apa yang Anda buat lebih menarik?
Empat – Kuasai jalur massa.
Seringkali, business model ini menjadi jembatan antara dua jenis massa yang berbeda. Partner bisa terbantu untuk mendapatkan konsumen, atau memudahkan mereka menjelaskan dan berjualan pada konsumen agar dapat menjual produk Anda lebih banyak dan cepat, dan konsumen pun bisa mendapatkan apa yang mereka butuhkan lewat jasa Anda. Jadi bisnis atau profesi Anda harus bisa menjadi pusat berkumpulnya massa!
Lima – Bangun business model ini di industri yang Anda suka atau kuasai.
Dengan begitu banyaknya variabel dalam membangun business model ini, maka bakal lebih baik bagi Anda untuk membangun profesi dan bisnis Anda di bidang yang membuat Anda antusias, atau Anda kuasai baik. Asal menebak dan asal bergabung dengan industri yang tidak Anda suka atau kuasai bisa membuat dugaan dan tebakan jasa atau pelayanan Anda salah tembak!
Inti dari business model ini adalah pertanyaan, “Bagaimana saya bisa membuat pelaku industri ini lebih diuntungkan dan meraih income? Dan bagaimana saya bisa menjadi kaya?
No comments:
Post a Comment