Harga daging sapi segar yang masih mahal di pasar-pasar tradisional mencapai Rp 110.000/Kg di Jakarta, juga terjadi pada harga sapi potong untuk Idul Adha. Harga daging sapi kurban naik berkisar antara Rp 1-3 juta/ekor dibandingkan dengan harga jelang Idul Adha pada tahun lalu.
Suparjo, pedagang sapi kurban di Jalan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur mengungkapkan, kenaikan harga dihitung berdasarkan berat setiap ekor sapi, karena tidak menjual sapi berdasarkan kiloan seperti pedagang pasar.
“Kalau yang sapi beratnya 500 kg ke atas naiknya Rp 3 juta/ekor. Kalau yang 300-400 kg naiknya sekitar Rp 2 juta/ekor, seterusnya sampai di bawah 300 kg kenaikannya sekitar Rp 1 juta/ekor,” ucap Suparjo di lokasi penjualan sapi kurban miliknya,. Sementara untuk harga sapi kurban yang dijualnya, pedagang sapi asal Kabupaten Jepara ini membanderol sapi kecil seberat 250 kg harganya Rp 15 juta/ekor, sapi ukuran sedang seberat 500 kg sebesar Rp 28 juta/ekor, serta sapi paling mahal dengan berat 1,2 ton dengan harga Rp 75 juta/ekor.
Suparjo mengaku, sekalipun ada kenaikan harga sapi kurban seperti saat ini, penjualan sapi kurban masih laris manis sebagaimana tahun lalu. “Tahun lalu bisa jual 250 ekor sapi habis semua, sekarang kita nambah jadi 300 ekor. Yang sudah di-booking sebanyak 30-an ekor, malah tadi ada yang beli langsung 12 ekor, katanya sih mau dijual lagi,” ujarnya.
Harga daging sapi di pasar tradisional Jakarta saat ini sudah berangsur turun menjadi Rp 110.000/kg, dari harga beberapa pekan lalu Rp 130.000/kg. Namun sejumlah pedagang daging sapi mengeluh penjualannya justru sepi alias tak banyak laku. “Harga sudah Rp 110.000/kg, tapi yang beli masih sepi kaya pas harganya Rp 130.000/kg. Kurang tahu kenapa, yang beli masih tukang bakso aja dari kemarin,” ucap Yanto, pedagang daging sapi Pasar Klender, Jakarta Timur.
Dalam sepekan terakhir, dirinya hanya bisa menjual 30 kg daging sapi dalam sehari. Sementara, saat harga normal pada kisaran Rp 90.000-100.000/kg, mampu menjual daging sapi sebanyak rata-rata 100 kg dalam sehari. Sebelumnya, Yanto mengira, dengan membaiknya harga daging sapi pasca demo pedagang, pembeli akan kembali ramai seperti sebelum Lebaran. “Kalau sekarang paling banter 30-40 kg. Orang sudah malas beli,” keluhnya.
Yanto mengaku, harga daging sapi di rumah jagal juga belum mengalami kenaikan atau penurunan dalam seminggu terakhir. “Kisaran harga karkas (daging bercampur tulang) kisaran Rp 80.000/kg, kalau dulu pas mahal Rp 90.000/kg,” katanya. Sementara itu, pedagang lainnya Rozak, juga mengalami penurunan omzet penjualan daging sapinya meski harga daging sudah turun. “Ada turun kira-kira setengahnya kalau bandinginnya sama saat harga masih Rp 100.000/kg,” kata Rozak.
No comments:
Post a Comment