Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai pelemahan rupiah yang telah menembus angka Rp 14 ribu per dolar Amerika Serikat (AS) berada di luar perkiraan pemerintah. Untuk mencegah rupiah terperosok lebih dalam, melalui akun twitter @Jokowi, RI-1 meminta masyarakat untuk tidak lagi membeli produk impor.
Baca Juga Kontradiksi : Garuda Beli Produk Impor Pesawat Airbus 350 Ditengah Melemahnya Rupiah
“Ayo bahu membahu atasi pelemahan rupiah dengan cara beli produk lokal,” tulis Jokowi dalam akun twitternya dikutip Selasa (25/8). Jokowi mengaku pemerintah juga tidak akan tinggal diam menyaksikan rupiah terkapar tak berdaya. Menurut mantan Walikota Solo, ia sudah mengajak seluruh pelaku usaha di Indonesia untuk bersama pemerintah melakukan terobosan agar rupiah menguat.
Sebelumnya Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menilai pemerintah harus bisa mengurangi pemakaian barang impor yang tidak perlu dan menghemat devisa jika ingin memperkuat rupiah. "Gunakan produk dalam negeri. Kurangi impor seperti pakaian dan sepatu, kalau bisa dilarang. Lakukan gerakan agar bangsa berhemat," kata Sigit.
Ia juga membandingkan dengan upaya yang dilakukan Pemerintah China dalam memperkuat perekonomian negara mereka. Langkah China mendevaluasi yuan adalah strategi untuk memperkuat ekspor. Lebih lanjut, Sigit mengatakan, depresiasi secara terus menerus merupakan bukti bahwa upaya-upaya yang dilakukan pemerintah belum berhasil. Namun, dia menilai tidak bisa sepenuhnya pemerintah disalahkan karena sebagian besar sentimen terhadap rupiah berasal dari luar negeri.
"Kalau faktor eksternal ya tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Yang terpenting adalah fokus bagaimana mengurangi dampak dalam negeri yang tidak bisa dikendalikan. Jangan meratapi," tutupnya. Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan pemerintah dan Bank Indonesia tidak bisa selamanya mengikuti arus ekonomi global yang membawa rupiah tergelincir lebih jauh.
“Sebetulnya, satu-satunya jawaban yang jitu adalah jangan ikuti iramanya tapi ambil posisi melawannya,” kata Darmin di Istana Kepresidenan, kemarin. Upaya tersebut menurut Darmin akan dilakukan pemerintah dengan menggenjot belanja pemerintah serta mendorong investasi masuk ke Indonesia.
“Presiden juga menyampaikan akan melakukan deregulasi besar-besaran di setiap kementerian. Hal ini dilakukan agar investasi bisa lebih lancar dan ekonomi bisa bergerak, tidak sekadar hanyut mengikuti perlambatan ekonomi,” tegasnya
No comments:
Post a Comment