Monday, August 31, 2015

Kejatuhan Ringgit Terhadap Dolar dan Krisis Ekonomi Malaysia Tidak Akan Menular Ke Indonesia

Ekonomi Malaysia sedang bergejolak. Nilai tukar ringgit sudah jatuh ke titik terendah dalam 17 tahun terhadap dolar Amerika Serikat (AS).  Penyebabnya banyak, mulai dari krisis politik akibat dugaan korupsi Perdana Menteri (PM) Najib Razak, rendahnya harga-harga komoditas, hingga penguatan dolar AS. Muncul lah anggapan kalau krisis di Malaysia itu bakal menular ke Indonesia, seperti pada masa krisis moneter ASEAN 1998 silam. Benarkah demikian?

"Bahwa mereka (Malaysia) dalam gejolak, iya, tapi apakah kita masuk ke krisis? Nah, yang dikhawatirkan adalah investor itu melihat beberapa kemiripan, kesamaan bukan dari sisi politik dari sisi sama-sama komoditas basisnya, kepemilikan asing di bonds cukup besar juga," kata Kepala Ekonom Bank Danamon Anton Gunawan di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (31/8/2015).

"Cuma kita lebih bagus relatif ya, sekali lagi relatif ya, cadangan devisa kita masih di US$ 107 miliar, mereka (Malaysia) sudah turun sampai US$ 87 miliar dari US$ 140-an miliar," jelasnya. Seperti diketahui, nilai tukar ringgit semakin jatuh terhadap dolar AS. Sepanjang 2015, mata uang Malaysia itu sudah jatuh 18% terhadap mata uang Paman Sam.

Selain ringgit, rupiah juga mengalami hal yang sama dengan koreksi sekitar 12% sejak awal tahun ini. Nilai tukar ringgit semakin jatuh terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sepanjang 2015, mata uang Malaysia itu sudah jatuh 18% terhadap mata uang Paman Sam. Ini merupakan titik ringgit terendah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lebih dari 17 tahun yang lalu, alias ketika Asia Tenggara mengalami krisis moneter (krismon) pada akhir 90-an.

Pada perdagangan hari ini, seperti dikutip dari data Reuters, Senin (31/8/2015), dolar AS berada di kisaran 4,193 ringgit sedikit lebih rendah dibandingkan posisi akhir pekan lalu di 4,190 ringgit. Ringgit menjadi mata uang paling jeblok di Asia Tenggara gara-gara pelemahannya tersebut. Selain tekanan dari ekonomi global yang lesu, Malaysia juga sedang mengalami gejolak politik gara-gara dugaan PM Najib Razak terkait skandal korupsi.

Kemarin ribuan warga Malaysia melakukan demonstrasi di kawasan Dataran Merdeka. Massa yang menyebut diri sebagai Bersih 4.0 berdemo sejak pagi hingga Senin dini hari pukul 00.01 waktu setempat. Ringgit bukan satu-satunya mata uang yang melemah cukup dalam. Rupiah juga sudah jatuh 12% sepanjang 2015 ini.

No comments:

Post a Comment