Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Peter Jacobs mengatakan daya beli masyarakat daerah ini cukup tinggi. Hal itu terlihat dari kredit konsumsi mendominasi perbankan di wilayah ini.
"Dominasi kredit konsumsi tersebut menandakan bahwa daya beli masyarakat Sulut cukup tinggi, kendati ekonomi global saat ini sedang mengalami kelesuan," ujarnya, Sabtu (22/8).
Peter mengatakan, dilihat dari sisi positifnya daya beli masyarakat itu menandakan kemampuan masyarakat Sulut masih lebih baik dibanding daerah lain. "Hingga semester I- 2015 kredit konsumsi masih mendominasi pinjaman perbankan di Sulut yakni sebesar 58,94% dari keseluruhan kredit mencapai Rp 21,97 triliun," kata Peter.
Dia menjelaskan pada semester pertama kredit konsumsi mencapai Rp 16,47 triliun atau meningkat 12,19% jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu hanya Rp 14,68 triliun. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya juga mengalami peningkatan sebesar 0,75% dari Rp 16,31 triliun pada Mei menjadi Rp 16,47 triliun di Juni 2015.
Melihat kondisi ini, katanya, memang diakui masyarakat di Sulut agak konsumtif namun tetap dikontrol dengan baik. Kendati penyaluran kredit konsumsi masih lebih besar namun, BI terus mendorong agar perbankan di Sulut salurkan kredit produktif.
No comments:
Post a Comment