Wednesday, August 26, 2015

PT Pos Indonesia Targetkan Pertumbuhan Laba Sebesar 30 Persen

Kendati kondisi perekonomian saat ini tengah melambat, PT Pos Indonesia (Persero) justru menargetkan pendapatan dari pengiriman paket dan surat tumbuh 30% pada tahun ini, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan per tahun sebelumnya 15%-20%. Sekretaris Perusahaan Pos Indonesia Amrizal mengatakan menjamurnya pedagang online dan akses internet yang kian lebih baik membuat bisnis pengiriman barang perseroan tetap prospektif. Apalagi, segmen pasar perseroan mayoritas dari UKM.

“Saat ini, masyarakat justru makin kreatif. UKM, industri skala kecil dan perorangan itu bisa bertahan. Memang untuk industri, logistiknya itu agak terancam. Meski kami juga masuk kesana, tapi kontribusinya masih kecil bagi perseroan,” katanya, Rabu, 26 Agustus 2015. Amrizal mengungkapkan porsi pendapatan perseroan saat ini lebih banyak disumbang pengiriman paket dan surat, sekitar 56%. Sementara pendapatan perseroan lainnya disumbang jasa keuangan 30% dan retail 10%.

Kedepannya, porsi pendapatan pengiriman barang, terutama paket akan jauh lebih besar ditopang dengan meningkatnya jumlah agen Pos Indonesia di seluruh pelosok Indonesia. Hingga saat ini, jumlah agen pos Indonesia mencapai hampir 30.000 agen. PT Pos Indonesia (Persero) menerima klaim asuransi dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera Rp 6,509 miliar yang diangkut pesawat Trigana Air, yang jatuh di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Direktur Utama PT Asuransi Bumida Ibnu Nugroho menyerahkan klaim asuransi itu kepada Pelaksana Tugas Direktur Utama Pos Indonesia Poernomo di Jakarta. Empat pegawai Pos Indonesia Regional XI Jayapura pada 16 Agustus 2015 mendapat tugas memberikan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) dengan menumpang pesawat Trigana Air dari Jayapura menuju Oksibil, Papua.

Pesawat Trigana Air itu kemudian mengalami kecelakaan dan penumpangnya tidak ada yang selamat. Dana PSKS yang dibawa empat karyawan PT Pos Indonesia sebanyak Rp 6.574.800.000, rencananya akan dibagikan ke 10.958 Rumah Rangga Sasaran (RTS) di 34 Distrik Kabupaten Pegunungan Bintang.

Poernomo mengatakan berdasarkan laporan Badan SAR Nasional, dana PSKS yang ditemukan dalam keadaan utuh Rp 500 juta, Rp 200 juta lainnya dalam keadaan rusak, dan selebihnya hangus terbakar. "Dana yang ditemukan tersebut sudah diserahkan kepada Bank Indonesia untuk ditukarkan karena sudah tidak layak edar," ujar Poernomo. Ibnu Nugroho mengatakan klaim asuransi yang ditanggung Bumida yaitu dana yang dibawa tunai dalam penerbangan tersebut.

Ia menambahkan, selain memberikan klaim atas dana PSKS, pertanggungan juga diberikan kepada empat karyawan Pos yang meninggal dunia, yaitu Yustinus Hurulean, Mathius Nicolas Aragay, Agustinus Luanmse, Teguh Warisman Sane. "Keempat karyawan Pos tersebut masing-masing mendapatkan Rp 20 juta. Jadi total klaim mencapai Rp 80 juta," ujar Ibnu.

Secara keseluruhan, ia menjelaskan, Pos Indonesia sudah menjalankan strategi manajemen risiko dengan baik dengan mengasuransikan setiap operasi pengiriman dana PSKS. "Klaim arusansi itu sebenarnya sudah kami bayarkan sepekan setelah kejadian musibah tersebut. Sekarang hanya soal amdiniastrasinya saja," ujar Ibnu.



No comments:

Post a Comment