Wednesday, December 3, 2014

Anomali Ekonomi : BBM Naik dan Nilai Tukar Dollar Naik ... Harga Produk Elektronik Malah Turun

Kenaikan harga bahan bakar minyak pada pertengahan November lalu tidak berimbas pada harga perangkat elektronik. Pada peralatan kantor dan komunikasi, misalnya, menurut salah seorang pemilik toko komputer, Nova Milyard, kenaikan harga BBM sama sekali tidak mempengaruhi harga produk.

"Bahkan beberapa penyedia produk justru berani memberi diskon atau bonus khusus jelang akhir tahun. Salah satu tujuannya agar produk cepat laku," kata Nova yang ditemui di sela-sela pameran komputer di Surakarta, Rabu, 03 Desember 2014.

Nova menyebut kisaran diskon berbeda-beda, tergantung penyedia produk dan toko. Ada pula yang menawarkan produk tambahan secara cuma-cuma senilai jutaan rupiah. "Semua berlomba-lomba cuci gudang. Produk lama segera dihabiskan," kata dia.


Nova mengatakan pameran komputer akhir tahun digelar pada 3-7 Desember 2014 di Diamond Concention Centre. Sebanyak 82 stan meramaikan pameran dengan berbagai produk telepon seluler pintar, laptop, printer, hingga layar LCD dan proyektor.

"Kami menargetkan 60 ribu pengunjung dengan target transaksi Rp 10 miliar," kata Nova menjadi ketua panitia pameran.

Pemilik toko komputer lainnya, Ginanjar Setiawan menyatakan hal serupa. Menurut Ginanjar, kenaikan harga BBM tidak terpengaruh langsung terhadap harga produk elektronik. Biasanya yang mempengaruhi adalah perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

Dia menilai sebenarnya masyarakat tidak mempedulikan kenaikan harga produk elektronik. Biasanya jika ada produk baru, laris diserbu masyarakat. "Karena masyarakat antusias mencoba, selain ada yang membeli karena kebutuhan," kata dia.

Ginanjar mengatakan kebanyakan produk yang ditampilkan adalah ponsel pintar karena sudah menjadi gaya hidup. Apalagi ponsel pintar juga bisa menggantikan fungsi laptop untuk mengetik. "Separuh produk yang dipamerkan adalah ponsel pintar. Apalagi saat ini banyak vendor yang membuat produk ponsel pintar."

Ginanjar menambahkan pertumbuhan ponsel pintar sangat pesat. Berbagai produk baru bermunculan di pasaran, termasuk dari produsen yang selama ini memproduksi laptop seperti Acer dan Asus.

"Ponsel pintar yang harganya di bawah Rp 2 juta laris dicari masyarakat. Tapi yang mewah juga laku," kata Ginanjar.

No comments:

Post a Comment