PT Pertamina mempunyai empat direksi baru mulai Jumat, 28 November 2014. Para direksi sedang menata kembali tugas dan wewenangnya sesuai dengan jumlah anggota Board Of Director yang telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Empat ini akan bagi-bagi tugas sampai ada tambahan," kata Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto, saat jumpa pers di kantor pusat Pertamina. Senin 1 Desember 2014. Empat direksi itu adalah Dwi Soetjipto yang menjabat Direktur Utama sekaligus bertanggungjawab atas fungsi Sumber Daya Manusia dan Umum.
Ada pula Yenny Andayani yang mengurus bidang usaha Hulu serta Gas dan Power; Ahmad Bambang, Direktur pengelolan bidang usaha Pengolahan serta Pemasaran dan Niaga; dan Arief Budiman, Direktur bidang Portofolio Investasi dan Manajemen Resiko, serta bidang Keuangan.
Keempat direksi ini, kata Dwi, akan membagi 'habis' tugas manajemen perusahaan. Namun pembagian tugas yang demikian ini tidak berjalan dalam jangka panjang. Dwi telah mengusulkan ada tambahan direksi lagi. "Sangat tergantung (jumlahnya) ke pemegang saham," katanya. Saat ditanya kapan mengajukan usulan tambahan direksi baru, Dwi memilih hemat bicara. "Secepatnya."
Menteri Badan Usahan Milik Negara Rini Soemarmo mengatakan alasan kementerian melakukan pemangkasan direksi adalah efisiensi. Jumlah direksi yang sebelumnya mencapai sembilan orang dinilai terlalu banyak. Namun kementerian memberikan waktu satu minggu kepada Dwi untuk melakukan kajian apakah menambah direksi atau tidak.
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri puas dengan ditunjuknya Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang baru. Dia menyatakan, Dirut Pertamina yang baru memang sudah seharusnya berasal dari luar Pertamina. "Ini bukti bahwa setidaknya Dirut Pertamina yang baru tak dipengaruhi pihak tertentu," kata dia saat dihubungi , Jumat, 28 November 2014.
Menurut Faisal, penunjukan Dwi Soecipto sebagai Dirut merupakan pertanda era baru dalam reformasi pemberantasan mafia migas. "Kuncinya jangan orang dalam Pertamina, karena orang dalam di board Pertamina yang lalu itu belepotan semua," kata dia.
Faisal mengatakan tengah bersiap mengagendakan pertemuan dengan Direktur Utama Pertamina dan jajaran direksi lainnya untuk membahas langkah konkret pemberantasan mafia migas. "Surat undangannya sedang dipersiapkan," kata dia.
Selain ditetapkannya Dirut Pertamina, seluruh jajaran direksi Pertamina juga diberhentikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. "Penetapan direktur utama yang baru ini sekaligus memberi sinyal mudah-mudahan enggak ada lagi orang orangnya Purnomo (Yusgiantoro) dan Reza (Chalid) dalam jajaran direksi," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno telah menunjuk Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama Pertamina masa jabatan 2014-2019. Dwi sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Semen Indonesia.
No comments:
Post a Comment