Sunday, December 14, 2014

Demi Ambisi Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen ... Jokowi Harus Pasok Listrik 8000 Megawatt

Ambisi Presiden Joko Widodo meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7 persen dinilai akan berdampak kepada peningkatan penggunaan listrik dari 7.000 megawatt per tahun menjadi 8.000 per tahun. Oleh karena itu, Jokowi pun diminta untuk meningkatkan pasokan listrik.

"Tugas besar bahwa pertumbuhan ekonomi perlu kapasitas listrik yang besar pula. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari rentang 5-6 persen menjadi 7 persen perlu peningkatan kapasitas (pasokan) listrik yang sangat besar," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman di Jakarta, Rabu (22/10/2014).

Dia menjelaskan, untuk memenuhi target 7 persen, Jokowi harus bekerja keras karena untuk memasok listrik saat ini saja dengan pertumbuhan ekonomi 5 persen PLN dinilai belum mampu memenuhinya. Alhasil masih banyak daerah-daerah di Indonesia tidak teraliri listrik.

Cara menambah kapasitas listrik, kata Jarman, tidak bisa hanya mengandalkan bahan bakar minyak (BBM) dan batu bara karena keterbatasan sumberdaya alam. Oleh karena menurut dia, pengembangan energi baru dan terbarukan merupakan hal yang wajib dilakukan pemerintah.

"Backbone-nya sumber listrik batu bara. Namun di atasnya perlu energi yang ramah lingkungan seperti gas," kata Jarman.

No comments:

Post a Comment