PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membukukan laba bersih Rp 615,18 miliar di 2014, naik 7,94% dibanding tahun 2013 sebesar Rp 569,94 miliar. Naiknya laba didorong oleh pertumbuhan penjualan Perseroan. Seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (18/3/2015), penjualan (termasuk penjualan Proyek Kerjasama Operasi (KSO) tahun 2014 mencapai Rp 17,25 triliun, naik 14,58% dari Rp 15,06 triliun pada tahun 2013.
Penjualan WIKA di 2014 disokong oleh lima pilar bisnis, yaitu Industri, Infrastruktur & Gedung, Energi & Industrial Plant, Realti & Properti, dan Investasi. Tahun 2015 ini, WIKA menargetkan penjualan (termasuk penjualan proyek KSO) sebesar Rp 21,43 triliun atau naik 24,23% dari realisasi penjualan tahun 2014 sebesar Rp 17,25 triliun.
Sementara itu, laba bersih 2015 ditargetkan sebesar Rp 764,52 miliar atau naik sebesar 24,28% dari realisasi 2014 Rp 615,18 miliar.
Realisasi Belanja modal (Capital Expenditure/Capex) perusahan pelat merah itu tahun lalu mencapai Rp 1,05 triliun atau 52,37% dari target Capex 2014 sebesar Rp 1,99 triliun.
Untuk Belanja Modal 2015, BUMN karya itu menganggarkan Rp 1,74 triliun. Capex 2015 terdiri dari belanja WIKA Induk Rp 952,20 miliar dan Anak Perusahaa Rp 782,97 miliar
Dananya akan digunakan untuk pengembangan usaha senilai Rp 95,75 miliar, akuisisi dan penyertaan senilai Rp 431,7 miliar dan investasi aset tetap senilai Rp 424,75 miliar.
Kontrak Baru Hingga Pekan ke-II Maret 2015
Kontrak baru WIKA hingga Pekan ke-II Maret 2015 mencapai Rp 3,44 triliun atau 10,87% dari target kontrak baru 2015 sebesar Rp 31,64 triliun. WIKA menargetkan pada tahun 2015 akan memperoleh total kontrak dihadapi Rp 54,39 triliun yang terdiri dari dari target kontrak baru tahun 2015 Rp 31,64 triliun dan carry overdari tahun 2014 Rp 22,75 triliun.
Komposisi perolehan kontrak baru WIKA tahun 2015 ditargetkan berasal dari pemerintah setara 52,02%, BUMN 22,17 % dan swasta 25,21%.
Beberapa proyek yang telah diperoleh hingga Pekan-II Maret 2015, antara lain: Proyek Bendungan Kreuretok Aceh Rp 403 miliar, Proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Tahap I Rp 355 miliar, Proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Ciledug Rp 351 miliar, Proyek Oe-Cusse Airport Timor Leste US$ 92 juta, Proyek Funtasy Island di Pulau Manis Batam Rp 161 miliar, dan Proyek Pembangunan Konstruksi Runway Bandara Samarinda Baru Samarinda Rp 124,20 miliar.
No comments:
Post a Comment