Wednesday, March 25, 2015

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk Milik Sandiaga S. Uno Bukukan Penurunan Laba Bersih

Perusahaan konsumer otomotif milik pengusaha Sandiaga S. Uno, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. mencetak penurunan laba bersih sebesar 7,4 persen sepanjang 2014 menjadi Rp 487,1 miliar dari capaian 2013 sebesar Rp 526,4 miliar karena tahun pemilu dan perlambatan ekonomi.

Direktur Utama Mitra Pinasthika, Koji Shima mengatakan, berbagai agenda politik di dalam negeri dan perlambatan ekonomi global yang masih terus berlangsung telah menciptakan likuiditas keuangan yang ketat, suku bunga tinggi dan depresiasi rupiah.

“Akibat berbagai faktor tersebut, perekonomian Indonesia melambat dan berpengaruh terhadap pelaku bisnis,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (20/3) Koji mengungkapkan, selama 2014 Mitra Pinasthika tetap berfokus memperkuat fundamental perusahaan secara prudent dan melakukan pendekatan lebih konservatif di seluruh lini bisnis perusahaan dalam mengatasi perlambatan ekonomi nasional.

Pada tahun lalu, Mitra Pinasthika berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 16 persen menjadi Rp 16,1 triliun. Selain itu, laba bruto perseroan juga meningkat sebesar 14 persen menjadi Rp 2,3 triliun. Sayangnya, laba usaha justru melemah menjadi Rp 867,9 miliar dari Rp 901,02 miliar.

Di segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua, Mitra Pinasthika melalui anak usahanya PT Mitra Pinasthika Mulia (Mulia), berhasil mencatat penjualan motor Honda sebanyak 972.000 unit, naik 7,40 persen dibandingkan penjualan motor pada periode sama 2013. Sementara industri roda dua secara nasional hanya mencatat pertumbuhan penjualan 1,77 persen.

Sementara, melalui MPMAuto, sepanjang 2014 Mitra Pinasthika telah berhasil menjual sekitar 1.400 unit mobil baru Nissan dan Datsun melalui tiga diler yang berlokasi di Tanjung Priok - Jakarta (Maret); Cilacap - Jawa Tengah (Oktober); dan Tambun - Bekasi (Desember).

Selain itu, MPMAuto juga membuka Nissan U-Cars diler di Pluit - Jakarta (Juli). Di awal 2015, MPMAuto telah membuka dan mengoperasikan diler di Alam Sutera, Serpong, Tangerang. Ini merupakan diler Nissan-Datsun terbesar di Indonesia yang dilengkapi dengan 52 service bay.

Direktur Mitra Pinasthika, Agung Kusumo mengatakan, dengan fundamental perekonomian Indonesia dan perkembangan infrastruktur yang membaik, kebijakan peseroan untuk masuk ke bisnis roda empat merupakan langkah strategis.

“Dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 245 juta dan penjualan mobil pada 2014 sebanyak 1,2 juta unit, tingkat penetrasi kepemilikan mobil di Indonesia baru sekitar 70 kendaraan per seribu penduduk. Sementara di Thailand sudah mencapai 150 kendaraan per seribu penduduk dan Jepang 600 kendaraan per 100 penduduk,” jelasnya.

Adapun di bisnis consumer auto parts, melalui anak usahanya, PT Federal Karyatama (FKT) yang terkenal dengan merk pelumas Federal Oil, memproduksi 62,1 juta liter. Pada akhir 2014, FKT meluncurkan produk pelumas baru untuk kendaraan roda empat dengan nama Federal Mobil.

Dari segmen bisnis penyewaan kendaraan bermotor, melalui anak usahanya, MPMRent, telah memiliki jumlah armada hingga 15.300 unit per Desember 2014. Jumlah ini meningkat 13,3 persen dibanding 2013 yang masih 13.502 unit. Hal ini memperkuat posisi MPMRent sebagai salah satu pemain utama di bisnis jasa rental kendaraan.

Pada segmen bisnis jasa finansial, pada 2014, anak usaha Mitra Pinasthika di sektor asuransi, yaitu MPMInsurance berhasil meraih pertumbuhan premi hingga 100 persen menjadi Rp 148 miliar, sementara laba bersihnya melesat tiga kali lipat menjadi sebesar Rp 16 miliar seiring peningkatan jumah jaringan dan pengenalan produk baru ke pasar.

Lebih lanjut, segmen pembiayaan, sepanjang 2014, MPMFinance mampu menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 4,1 Triliun dengan total aset sebesar Rp 5,6 Triliun. Namun, kebijakan suku bunga tinggi, kenaikan harga BBM subsidi, dan penurunan sektor komoditas pada 2014, menyebabkan peningkatan Non-Performing Loans (NPL).

Akibatnya, tingkat provisi pembiayaan bermasalah meningkat dan menggerus laba perusahaan. Untuk menopang kinerja operasional, pada 2014, Mitra Pinasthika melalui anak perusahaannya, MPM Global Pte Ltd, menerbitkan surat utang senior (Senior Notes) berdenominasi dolar senilai US$ 200 juta pada September 2014 dan berhasil mencatat kelebihan permintaan atauoversubscribe sebanyak tujuh kali (7x).

Koji Shima menyatakan, pada 2015, Mitra Pinasthika akan tetap melanjutkan pertumbuhan bisnis dengan mendukung seluruh aktifitas dan ekspansi bisnis dari anak-anak usaha. "Kami akan terus melakukan inisiatif dan mengoptimalkan setiap peluang yang masih sangat terbuka di Indonesia. Dengan fundamental yang telah dimiliki perseroan saat ini, kami optimis Mitra Pinasthika akan mampu menjalankan strategi bisnis jangka panjangnya dan memberikan nilai tambah yang optimal kepada para stakeholder dan shareholders perseroan," kata Shima

No comments:

Post a Comment