All New Honda BeAT tetap menjadi favorit pecinta sepeda motor skutik di Indonesia dengan angka penjualan mencapai 175.339 unit pada Februari 2015 atau tumbuh 6 persen dari bulan sebelumnya. Kendaraan tersebut bersama model skutik Honda yang lain memberikan kontribusi sebesar 85,4 persen terhadap total penjualan Honda pada Februari 2015 yang mencapai 322.113 unit.
Dengan pencapaian angka penjualan tersebut, Honda semakin mengukuhkan posisinya sebagai raja skutik nasional dengan pangsa pasar 77,6 persen. Padahal, menurut data terbaru Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI), total penjualan sepeda motor di pasar domestik pada bulan lalu tercatat hanya 556.091 unit atau turun 18,4 persen dibanding Februari 2014 yang mencapai 681.267 unit.
Di tengah kondisi pasar yang melemah itu, pangsa pasar Honda justru menguat dari 62,4 persen pada Februari 2014 menjadi 67,8 persen pada Februari 2015 dengan angka penjualan 376.973 unit. Thomas Wijaya, General Manager Sales Division PT Astra Honda Motor, mengatakan penjualan Honda BeAT yang positif mendorong pertumbuhan permintaan terhadap model lain.
“Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu Januari 2015, pasar sepeda motor mulai tumbuh menggeliat. Kami yakin tren ini akan berlanjut pada bulan berikutnya,” ujarnya dalam siaran persnya, Rabu, 18 Maret 2015.
Menurut Thomas, dengan dilengkapi Honda Smart Technology terdiri dari teknologi Enhanced Smart Power (eSP), ACG Starter, Combi Brake System (CBS), dan Idling Stop System (ISS), All New Honda BeAT kini menjadi semakin ramah lingkungan dan hemat bahan bakar.
Dia menuturkan model skutik Honda BeAT dengan dua variannya, yaitu All New Honda BeAT eSP dan All New Honda BeAT POP eSP, tercatat sebagai skutik terlaris.Penjualannya pada bulan lalu tercatat 175.339 unit, diikuti Vario Series yang terjual 119.877 unit, Honda Scoopy FI sebanyak 25.072 unit, Honda Spacy Helm in PGM-FI sebanyak 1.202 unit, dan Honda PCX 150 sebanyak 623 unit.
Volume penjualan sepeda motor bebek kini lebih tinggi di daerah-daerah luar Pulau Jawa, seperti di Sumatera Utara, Kalimantan, dan Sulawesi."Secara umum penjualannya bisa di atas 60 persen dibandingkan dengan yang di Pulau Jawa," kata Executive Vice President Director PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Dyonisius Betty usai peluncuran sepeda motor bebek MX King 150 di Sentul, Bogor, Kamis, 12 Maret 2015.
Ia berpendapat hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor kondisi jalan di daerah luar Pulau Jawa yang lebih cocok ditempuh menggunakan sepeda motor bebek. "Salah satu buktinya adalah spoke wheel (pelek jari-jari) yang masih laku di luar Jawa. Sebab kebanyakan pengguna berpendapat masih bisa disetel setelah bengkok akibat jalan rusak atau berlubang," katanya.
Selain itu, Dyonisius Betty memperkirakan tren penjualan sepeda motor bebek akan semakin kalah dibanding motor matik dari tahun ke tahun.
No comments:
Post a Comment