PT Aneka Tambang Tbk (Antam) membukukan rugi Rp 775 miliar di 2014, padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya Antam masih untung Rp 409 miliar. Koreksinya setara 289,5%.
Omzet alias penjualan emiten berkode ANTM itu tercatat turun 16% menjadi Rp 9,4 triliun di akhir 2014, bandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 11,2 triliun.
Penjualan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tambang itu tergerus oleh produksi perseroan yang turun. Produksi komoditas yang turun mulai dari feronikel, bijih nikel, hingga emas dan perak.
Seperti dikutip dari laporan kinerja Antam tahun buku 2014, Jumat (6/3/2015), beban pokok penjualan Antam juga turun dari 9,6 triliun di 2013 menjadi Rp 8,6 triliun.
Setelah penjualan dipotong beban pokok, Antam masih mencatat laba kotor sebesar Rp 776 miliar. Namun laba ini juga turun jika dibandingkan posisi 2013 sebesar Rp 1,6 triliun.
Laba kotor ini dikurangi kembali oleh beban usaha yang pada 2014 mencapai Rp 955 miliar, lebih rendah dibandingkan posisi 2013 yang sebesar Rp 1,1 triliun.
Meski beban usahanya turun, tapi Antam tetap membukukan rugi usaha sebesar Rp 179 miliar di 2014. Sedangkan di 2013 Antam masih mencatat laba usaha Rp 421 miliar.
No comments:
Post a Comment