PT XL Axiata Tbk berkomitmen mengembangkan layanan 4G hingga ke kota-kota kecil di pelosok Indonesia secara bertahap. "Kami sudah berkomitmen juga dengan pemerintah, sudah bicara dengan vendor, dan menyiapkan yang lain," kata Direktur Manajemen Servis XL Axiata Ongki Kurniawan di sela diskusi "4G & Rich Content: A New Era of Indonesian Broadband" di Balai Kartini, Jakarta, pada Selasa, 24 Maret 2015.
Dia menuturkan layanan 4G sementara ini baru dapat dinikmati di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Bali, dan Yogyakarta. Padahal, menurut Ongki, layanan 4G memiliki banyak manfaat bagi masyarakat karena akses yang lebih cepat. Pemindahan kanal di frekuensi 1.800 Mhz untuk layanan 4G akan dimulai tahun ini. XL mempertimbangkan sejumlah hal, seperti risiko yang lebih rendah dan infrastruktur yang memadai. "Kami fokuskan area yang penggunanya lebih sedikit ketimbang di wilayah yang padat pengguna seperti Jakarta," ujarnya.
Dari target awal implementasi untuk penataan layanan 4G yang mencapai hingga 19 bulan, kata Ongki, kini cukup dua bulan saja. Dalam waktu dekat Bali akan menikmati layanan 4G XL. Setelah itu, luas jaringan akan terus dikembangkan ke kota-kota lain. Sayang, Ongki tak bisa menyebutkan dana karena masih menunggu kesepakatan apakah akan menggunakan sistem direct atau indirect. "Direct lebih murah karena langsung. Kalauindirect, bisa dua kali lipatnya," ucapnya.
Adapun Direktur Utama PT Telkomsel Alex J. Sinaga menuturkan dana investasi dapat mencapai Rp 1 triliun untuk keperluan pemasangan jaringan direct. Namun tak semua operator akan menggunakan metode serupa. Perhitungan Ongki, biaya yang dikeluarkan XL tak sebesar itu.
PT. XL Axiata Tbk (XL) meluncurkan jaringan 4G untuk wilayah Bandung pada Jumat, 20 Maret 2015. Operator tebesar ke-2 di Indonesia itu berkomitmen untuk mendukung program pembangunan di berbagai daerah salah satunya di Bandung melalui penyelenggaraan layanan telekomunikasi berkualitas, terutama internet cepat dengan jaringan 4G LTE.
"Sudah sejak lama Bandung terkenal sebagai trendsetter produk kreatif di Indonesia. XL dengan sangat terbuka akan mendukung program pemkot bandung untuk membangun industri kreatif yang lebih maju dengan menyediakan layanan internet cepat," ucap Direktur Service Manajemen XL Ongki Kurniawan dalam siaran Pers yang diterima, Jumat, 20 Maret 2015.
Selain itu, Ucap Ongki, XL pun berkomitmen untuk mendukung program e-government serta blusukan digital yang dilakukan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dalam menunjang aktivitas Pemerintah Kota Bandung. "Sekaligus untuk turut serta mensukseskan penyelenggaraan acara napak tilas Konferensi Asia Afrika ke-60 pada 24 April mendatang," katanya.
Ongki menyatakan, dalam menyelenggarakan layanan 4G LTE tersebut, XL tengah menyiapkan 56 tower BTS 4G yang mampu menjangkau hampir semua area keramaian dan pusat aktivitas bisnis, pendidikan, pariwisata, hiburan juga pusat pemerintahan di wilayah Kota Bandung. "Pelanggan XL bisa mengakses layanan 4G di lokasi itu. Caranya dengan menukarkan terlebih dahulu kartu sim XL ke kartu khusus 4G," katanya.
Saat ini XL telah memiliki jaringan infrastruktur fiber optik sepanjang lebih dari 30 ribu km. Selain itu, XL pun memiliki 52 ribu BTS untuk jaringan 2G dan 4G. Dengan demikian, XL telah siap untuk mengimplementasikan layanan Hotroad 4G LTE ketika teknologi netral di frekuensi 1800 MHz resmi diluncurkan Pemerintah.
Dirjen Kemenkominfo Muhammad Budi Setiawan mengapresiasi langkah yang dilakukan XL dengan membuka jaringan 4G LTE. "Jaringan generasi ke-4, alias 4G ini sangat sesuai dengan program Pemerintah yang sedang mengembangkan frekuensi 1800 Mh," ucapnya.
PT XL Axiata Tbk (XL), operator terbesar kedua di Indonesia, terus berusaha memperluas layanan 4G di Indonesia. Dan, perseroan telah siap meluncurkan layanan Internet cepat ini di Bandung dalam waktu dekat, yang ditandai dengan digelarnya kesiapan jaringan di Bandung, Jawa Barat kemarin.
Vice President XL Central Region, Bambang Parikesit, mengatakan Bandung akan menjadi kota keenam setelah Jakarta, Yogyakarta, Medan, Bogor, dan Surabaya yang akan memiliki jaringan 4G. Pemilihan Bandung sebagai kota yang menjadi prioritas penyediaan 4G adalah karena sejumlah pertimbangan. Selain pertimbangan bisnis, seperti tingginya potensi permintaan dan kebutuhan pelanggan, XL juga mempertimbangkan sisi dukungan bagi percepatan pembangunan di Bandung sebagai pusat perekonomian di Jawa Barat, dan kota kreatif di Indonesia.
“Melalui kesiapan peluncuran 4G yang akan digelar beberapa saat lagi, kami memenuhi janji kepada pelanggan dan masyarakat Bandung untuk memberikan pelayanan yang lebih unggul dibandingkan pelayanan 4G yang sudah ada,” kata Bambang dalam siaran pers yang diterima Tempo, Jumat, 13 Maret 2015.
Menurut Bambang, modernisasi jaringan atau penggantian perangkat baru di Bandung yang terus dilakukan hingga akhir Maret 2015 membuat performa akses data 4G XL menjadi lebih prima. Dengan demikian, upaya XL menghadirkan layanan 4G ke Indonesia karena banyak manfaat yang bisa dihadirkan oleh layanan Internet cepat, yang tidak hanya akan menguntungkan pelanggan secara individu, namun juga mendukung sektor bisnis dan perekonomian secara umum, serta upaya pemerintah dalam percepatan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Kesiapan jaringan di Bandung ini sekaligus untuk memastikan performa jaringan XL menjelang gelaran acara napak tilas Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung dalam waktu dekat ini. Secara khusus, XL terus memastikan semua jaringan antara Jakarta hingga Bandung, serta di beberapa tempat yang menjadi venue hajatan internasional tersebut. Pada saat itu, XL akan menggelar jaringan 4G di sejumlah lokasi utama acara KAA.
Bambang menambahkan untuk memasyarakatkan layanan 4G ini, XL terus menyiapkan ekosistem pendukungnya, seperti penyediaan ponsel, aplikasi digital yang memberikan ragam manfaat menarik bagi pelanggan, seperti gratis streaming lagu di Guvera, live streaming nonton pertandingan bola Liga Inggris, video streaming di VIKI, dan konten Muslimku, serta paket data layanan 4G.
4G merupakan teknologi jaringan telekomunikasi tercanggih saat ini. Teknologi ini disebut-sebut memiliki keunggulan terutama antara lain pada kecepatan, efisiensi jaringan, dan jangkauan layanan. Dengan keunggulan yang ditawarkan tersebut, pengguna akan mendapatkan manfaat seperti kecepatan dan kestabilan akses layanan data yang lebih baik, termasuk untuk upload atau pun download konten-konten berkapasitas besar seperti foto atau video, maupun mengirim atau menerima file-file besar.
Saat ini pelanggan XL Central Region mencapai lebih dari 17 juta pelanggan dan di Bandung jumlah pelanggan mencapai lebih dari 3,5 juta pelanggan, dilayani oleh sekitar 3000 BTS 2G/3G/4G ini.
Secara nasional, XL juga telah memiliki jaringan infrastruktur fiber optik sepanjang lebih dari 30 ribu kilometer serta BTS sebanyak lebih dari 52 ribu BTS (3G/2G) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Jaringan XL telah siap dipergunakan untuk mengimplementasikan layanan 4G. Ketika nanti teknologi netral di frekuensi 1.800 MHz telah siap dipergunakan untuk layanan 4G, XL sudah siap untuk lebih memperluas jangkauannya ke berbagai daerah.
XL telah meluncurkan XL 3G pada 21 September 2006, layanan telekomunikasi selular berbasis 3G pertama yang tercepat dan terluas di Indonesia. XL dimiliki secara mayoritas oleh Axiata Group Berhad (Axiata Group) melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. 66,5 persen dan publik 33,5 persen. Sebagai bagian dari Axiata Group bersama-sama dengan Robi (Bangladesh), Smart (Cambodia), Idea (India), Celcom (Malaysia), M1 (Singapore), SIM (Thailand) dan Dialog (Sri Lanka).
No comments:
Post a Comment