Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto mengatakan pencanangan program satu juta rumah akan dimulai pada Senin, 30 Maret 2015. Pencanangan dilakukan serentak di delapan lokasi di Indonesia dan mewakili pembangunan sepuluh ribu unit rumah. "Penghuninya dipilih melalui persyaratan ketat," kata Himawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 24 Maret 2015.
Di Jakarta, kata Himawan, lokasinya berada di Bumi Cengkareng Indah, Kamal, Jakarta Barat, berupa pembangunan rumah susun sederhana milik sebanyak 5.000 unit. Rumah susun itu menempati lahan seluas 4 hektare. Sisanya, ia berujar, berupa rumah tapak yang tersebar di Nusa Tenggara Barat, Pulau Kalimantan, dan Pulau Sulawesi.
Program satu juta rumah merupakan program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Anggaran yang disediakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 untuk mewujudkan pembangunan rumah di seluruh Indonesia itu mencapai Rp 13 triliun.
Untuk itu, Himawan meminta pemerintah DKI mempercepat semua proses perizinan yang berkaitan dengan pembangunan. Pemerintah DKI, kata dia, juga diserahi wewenang menyeleksi warga yang layak menempati rumah susun tersebut. DKI bertugas memastikan penghuni rumah susun tak menjual lagi unit yang mereka tempati.
Himawan menjelaskan rumah susun sederhana milik di Cengkareng terdiri atas 18 tower—setiap tower memiliki 24 lantai. Ia berujar, satu unit berupa rumah tipe 36 dan ditujukan bagi warga kelas menengah yang dilepas dengan harga sekitar Rp 330 juta.
Menurut dia, pembangunan rumah susun itu akan rampung dalam dua tahun. "Konsepnya apartemen tapi harganya rusunami," kata Himawan.
No comments:
Post a Comment