Ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan II 2015 hanya tumbuh sebesar 5,2 persen (y-on-y), asumsinya pertumbuhan ini mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014 yakni sebesar 6,6 persen. Diakui Yos Rusdiansya Kepala BPS Provinsi Jambi, perlambatan ini dipicu oleh pertumbuhan ekonomi yang secara global juga mengalami perlambatan. Terutama negara-negara seperti Amerika serikat, Singapura dan China, dimana negara ini memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan Jambi.
"Harga komoditas yang turun juga memberikan pengaruh, seperti beras,jagung, gandum yang mengalami penurunan harga," ujarnya, Rabu (05/08/2015). Dilihat dari sisi produksinya, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha. Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor sebesar 14,7 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran dan komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh 11,9 persen.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi jambi sendiri tumbuh sebesar 5,6 persen pada semester I 2015 ini. Pertumbuhan dipicu oleh lapangan usaha besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor yang tumbuh sebesar 14,5 persen, sementara dari sisi pengeluaran ekspor barang dan jasa sebesar 14,4 persen.
Dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi Jambi ini, mengakibatkan Jambi menjadi provinsi kelima se-sumatra. Padahal sebelumnya Jambi memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera. Sementara diatas provinsi Jambi diduduki oleh provinsi Aceh, Sumatera utara,sumatera barat dan riau.
"Sekarang Jambi jadi peringkat kelima di Sumatera," tutupnya
No comments:
Post a Comment