Wednesday, August 5, 2015

Pertumbuhan Ekonomi RI Semester I 2015 Hanya Sebesar 4,67 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester pertama 2015 mencapai 4,67 persen, melambat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 5,03 persen. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2015 juga melambat dibandingkan triwulan II tahun lalu dan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,71 persen, kata Kepala BPS Suryamin saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (5/8).

Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II 2015 yang mencapai 2.866,9 triliun rupiahdan atas dasar harga konstan 2010 yang sebesar Rp2.239,3 triliun. Suryamin menjelaskan, dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha di bidang jasa pendidikan yang tumbuh 12,16 persen.

"Dari sisi pengeluaran didukung oleh hampir semua komponen dengan pertumbuhan tertinggi dicapai komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,97 persen," ujar Suryamin. Ekonomi Indonesia triwulan II 2015 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh 3,78 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 10,09 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 32,17 persen.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I 2015 dibanding periode yang sama 2014 (c-to-c) tumbuh 4,70 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha, kecuali pertambangan dan penggalian yang mengalami penurunan sebesar 3,58 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran didorong oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,99 persen.

"Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan II 2015 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera," kata Suryamin. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB, yakni sebesar 58,35 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 22,31 persen, dan Pulau Kalimantan 8,22 persen.

No comments:

Post a Comment