"RNI tidak perlu masuk ke urusan operasional anak usaha, dan hanya sebatas memberikan rencana bisnis yang akan dijalankan. Ke depan ini yang akan kami lakukan, yakni kembnali ke khittah," ujarnya usai acara jalan sehat bersama warga Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (16/8/2015).
Hal lainnya adalah melakukan review atas sejumlah bisnis yang dinilai memberatkan. Salah satu yang kembali dikaji adalah bisnis toko ritel Waroeng Rajawali. Jaringan toko ritel tersebut sejauh ini telah tersebar di berbagai daerah, namun kurang memberikan hasil yang maksimal kepada perusahaan. Untuk lini bisnis ini, RNI akan menunda pengembangan jaringan Waroeng Rajawali hingga kajian benar-benar selesai.
Hingga akhir semester I-2015, RNI masih mencatatkan kerugian (unaudited) sebesar Rp 53 miliar akibat anjloknya harga gula. Namun, kerugian ini sudah jauh berkurang jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 147 miliar.
Pada tahun ini, RNI menargetkan bisa meraup pendapatan sebesar Rp 4,6 triliun. Perusahaan pelat merah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menargetkan bisa merealisasikan satu pilar bisnis baru, yaitu properti dalam waktu dekat ini guna melengkapi pilar bisnis lainnya yaitu agro industri, farmasi & alat kesehatan, serta trading & distribusi.
“Saya harap pilar keempat dapat muncul, yaitu properti. Mengingat RNI memiliki banyak aset properti yang menyeluruh dan tersebar di kota-kota besar dan tempat strategis,” ujar Direktur Utama RNI Didik Prasetyo pekan ini. Menurut Didik, aset-aset tersebut bisa dimanfaatkan untuk menopang bisnis perseroan yang ada. Sementara itu, Direktur SDM dan Aset RNI Djoko Retnadi bertekad untuk memberdayakan setiap aset yang dimiliki perseroan diharapkan memiliki nilai tambah dan mampu berkontribusi bagi perusahaan.
Salah satu yang telah lama dicanangkan adalah proyek pembangunan properti di lahan RNI kawasan yang berada di Jl. MT. Haryono Jakarta. “Awal 2016 (proyek propert) di Jl. MT. Haryono sudah bisa di bangun. Kami juga sudah kordinasi dengan beberapa BUMN Karya,” ujar Djoko. Dalam kesempatan itu Didik menyatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah strategis pengelolaan perusahaan milik negara ini melalui visi lima tahun yang terbagi ke dalam beberapa fase atau periode.
“Kami menginginkan di tahun 2016 melakukan konsolidasi terlebih dahulu. Saya melihat butuh waktu 1 tahun untuk mengkonsolidasikan seluruh anak perusahaan RNI dengan perusahaan induk,” ujarnya. Dengan konsolidasi yang baik, akan terbangun soliditas sehingga pada tahun 2017-2018, RNI sudah mampu melahirkan generasi yang memiliki indikator lebih baik. “Ditargetkan 2017-2018 kita sudah bisa menancapkan generasi super di RNI. Suatu generasi yang kuat dan memiliki mentalitas dan etos kerja yang baik,” kata Didik.
Sementara itu pada fase berikutnya, Didik menyebut sebagai fase mengembangkan diri, sehingga pada 2019-2020 perseroan mampu mengakuisisi perusahaan lain dalam rangka ekspansi secara anorganik. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan menggelar berbagai kegiatan di Mamuju, Sulawesi Barat, dalam rangka peringatan HUT ke-70 Republik Indonesia, yang dilangsungkan pada 15-17 Agustus.
Direktur Pengembangan dan Investasi PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Agung P Murdanoto menuturkan, perseroan akan memberikan bantuan fasilitas laboratorium bagi 17 SMK yang ada di luar Mamuju. Kemudian, bantuan dilanjutkan dengan bedah rumah veteran sebanyak 45 unit. Selain itu, mereka juga akan menyelenggarakan penjualan bahan pokok murah, dengan diskon hingga 70 persen per paket.
"Semua benar-benar melibatkan masyarakat dan seluruh keluarga BUMN. Pada intinya, ini adalah bakti sosial yang disertai pesta rakyat. Para pedagang yang dilibatkan adalah pedagang kaki lima dengan menu makanan yang mengutamakan makanan lokal," ujarnya dalam siaran pers.
RNI juga akan menggelar beberapa acara lain, seperti jalan sehat 8 km dan layar tancap dengan menghadirkan sejumlah film, yaituLaskar Pelangi, Bendera, dan Garuda di Dadaku. Acara tersebut disertai pesta kuliner kaki lima gratis.
No comments:
Post a Comment